Riset: Memiliki Rumah Sendiri Bisa Memperpanjang Umur

Riset: Memiliki Rumah Sendiri Bisa Memperpanjang Umur
RUMAH. Hasil riset menunjukkan bahwa memiliki rumah sendiri bisa memperpanjang umur. (foto:putrsulbar)

INSPIRASI NUSANTARA– Memiliki rumah sendiri ternyata bisa memperpanjang umur. Fakta ini diungkap oleh seorang peneliti dari Universitas Oxford.

Dr. Casey Breen, peneliti senior di Leverhulme Centre for Demographic Science dan Departemen Sosiologi Universitas Oxford, menemukan bahwa kepemilikan rumah di usia muda memperpanjang usia pria Amerika sekitar empat bulan. Hasil studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Demography.

“Manfaat sosial dan psikologis yang ditawarkan kepemilikan rumah terbukti lebih signifikan dibandingkan nilai properti itu sendiri,” ungkap Breen, dikutip dari Scitechdaily, Minggu (8/12/2024).

Hasil riset terbaru ini menegaskan pentingnya memperluas akses kepemilikan rumah, terutama bagi komunitas minoritas, untuk mengurangi kesenjangan harapan hidup.

Selain itu, manfaat sosial dan psikologis dari memiliki rumah membuktikan bahwa kepemilikan properti bukan sekadar soal investasi, tetapi juga tentang kualitas hidup dan umur panjang.

Dampak Kepemilikan Rumah terhadap Harapan Hidup

Studi tersebut mengungkapkan bahwa kepemilikan rumah terkait dengan tambahan harapan hidup sebesar 0,36 tahun bagi pria kulit hitam dan 0,42 tahun bagi pria kulit putih yang lahir di awal abad ke-20.

Dr. Casey Breen menjelaskan, “Penelitian saya menunjukkan bahwa memiliki rumah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap harapan hidup. Hasil ini mengindikasikan bahwa kebijakan sosial yang memperluas akses kepemilikan rumah secara merata bagi komunitas kulit hitam Amerika dapat membantu mengurangi kesenjangan harapan hidup antara pria kulit hitam dan kulit putih di AS.”

Penelitian ini juga menyoroti ketimpangan rasial dalam tingkat kepemilikan rumah di abad ke-20, di mana orang kulit putih hampir dua kali lebih mungkin memiliki rumah dibandingkan orang kulit hitam.

Pada tahun 1940, kurang dari 10% pria kulit hitam berusia 18–25 tahun memiliki rumah, dan hanya sekitar 40% yang memiliki rumah di usia 65 tahun ke atas.

Hal ini dipengaruhi oleh masalah sistemik seperti perbudakan dan rasisme yang membatasi kesempatan mereka untuk memiliki rumah.

Metodologi dan Temuan Utama

Studi ini menggunakan data sensus AS tahun 1920 dan 1940 yang dikaitkan dengan catatan kematian dari sistem jaminan sosial. Dengan strategi berbasis analisis antar-saudara, penelitian ini mampu membandingkan hasil harapan hidup antara pria Amerika yang memiliki rumah pada usia 24–35 tahun dengan mereka yang menyewa rumah.

Meskipun kepemilikan rumah dapat membantu meningkatkan kekayaan dan dikaitkan dengan kesehatan yang lebih baik, nilai properti ternyata memiliki dampak yang sangat kecil terhadap harapan hidup. Sebaliknya, manfaat sosial dan psikologis, seperti komunitas sosial yang lebih kuat, kenyamanan psikologis, dan kondisi hidup yang lebih baik, menjadi faktor utama yang berkontribusi pada peningkatan harapan hidup.

Dr. Casey Breen menambahkan, “Studi ini menunjukkan perbedaan signifikan dalam harapan hidup antara pemilik rumah dan penyewa. Pada usia 65 tahun, mereka yang memiliki rumah di awal masa dewasa hidup sekitar enam bulan lebih lama dibandingkan dengan mereka yang menyewa.”

Penelitian ini juga mengontrol berbagai faktor, termasuk tingkat pendidikan, ras, pendapatan, status pernikahan, dan latar belakang keluarga, untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang pengaruh kepemilikan rumah terhadap harapan hidup di abad ke-20. Meski begitu, sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada gender, etnis, kewarganegaraan, dan konteks sejarah tertentu, sehingga mungkin tidak dapat mewakili populasi lain. (*/IN)

Referensi: “The Longevity Benefits of Homeownership: Evidence From Early Twentieth-Century U.S. Male Birth Cohorts” by Casey F. Breen, 4 December 2024, Demography.
DOI: 10.1215/00703370-11680975

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *