IN,MAKASSAR–Asosiasi Global System for Mobile Communications (GSMA), yang mewakili operator telekomunikasi di seluruh dunia, baru saja merilis laporan “Konektivitas Internet Seluler untuk Tahun 2023”.
Laporan ini mengungkapkan bahwa lebih dari setengah populasi global, atau sekitar 4,3 miliar orang, sekarang memiliki akses ke ponsel pintar (smartphone).
“Sebagian besar pemilik smartphone di wilayah Amerika Utara, Asia Timur, dan Pasifik menggunakan perangkat dengan kemampuan 4G, sementara sebagian besar pengguna di Afrika Sub-Sahara masih bergantung pada konektivitas 3G,” Tulis Laporan GSMA dikutip dari GSMarena pada Sabtu, (14/10).
Lebih lanjut dalam laporan itu dituliskan terdapat ketidaksetaraan akses internet seluler antarwilayah. Terutama terlihat di Afrika Sub-Sahara dan Asia Selatan, di mana masing-masing 59% dan 52% dari penduduknya belum terhubung dengan internet.
Menurut Direktur Jenderal GSMA, Mats Granryd, kurangnya akses konektivitas telah menyebabkan miliaran orang kehilangan kesempatan untuk mengakses layanan penting dan memperoleh pendapatan, yang pada gilirannya memengaruhi terutama masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, dengan tingkat pendidikan rendah, dan perempuan.
laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa sekitar 600 juta orang, atau 8% dari total populasi dunia, menggunakan internet melalui feature phone.
Selain itu, juga disebutkan adanya tren masa depan terkait smartphone yang mampu “self-healing” juga sedang mengemuka.(fai/IN)