Budaya  

Viral Berbudaya: Gen Z Promosikan Tradisi Lewat TikTok

Viral Berbudaya: Gen Z Promosikan Tradisi Lewat TikTok
ILUSTRASI. Viral Berbudaya: Gen Z Promosikan Tradisi Lewat TikTok. (foto:istimewa)

INSPIRASI NUSANTARA–TikTok bukan hanya tempat berbagi video hiburan, tetapi telah menjadi panggung global untuk memperkenalkan budaya lokal Indonesia terutama Sulsel. Di tangan kreatif Generasi Z, tarian daerah, musik etnik, dan adat istiadat tradisional kini bisa dinikmati jutaan mata di seluruh penjuru dunia

TikTok telah menjadi salah satu platform digital paling berpengaruh dalam beberapa tahun terakhir. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk berbagi video pendek dengan cepat, menciptakan ruang kreatif bagi berbagai kalangan, termasuk Generasi Z (Gen Z).

BACA JUGA: Gen Z Melestarikan Budaya Dengan Sentuhan Digital

Berdasarkan riset CNBC Indonesia dalam artikel berjudul Raja Aplikasi Terbaru 2023: Facebook, Instagram, Telegram, sebanyak 60% pengguna TikTok di dunia pada tahun 2023 berasal dari Gen Z, yang kini berusia 11-26 tahun, menunjukkan dominasi mereka dalam platform ini.

TikTok Sebagai Alat Promosi Budaya Lokal

TikTok tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga menjadi medium penting untuk mengenalkan budaya lokal kepada dunia. Berbagai konten yang mengangkat budaya tradisional seperti tarian daerah, musik etnik, dan adat istiadat menjadi viral, berkat kreativitas Gen Z.

BACA JUGA: Sipakatau: Budaya Sulsel yang Bisa Tingkatkan Kesopanan Gen Z

BACA JUGA: Menyuarakan Budaya Sulawesi Selatan di Dunia Digital Melalui TikTok

Dengan menggabungkan elemen lokal dengan tren global, mereka mampu menciptakan konten yang menarik perhatian jutaan orang.

Contohnya, tarian tradisional seperti Tari 4 etnis dari Sulsel atau musik Toraja yang khas kini sering muncul di TikTok dengan kemasan modern. Kreator-kreator muda Gen Z memanfaatkan fitur pengeditan TikTok, seperti efek suara dan filter visual, untuk membuat konten budaya lebih relevan dan mudah diterima oleh audiens global.

Peran Kreativitas dan Tren Global

Kreativitas Gen Z dalam mengolah konten adalah kunci keberhasilan mereka dalam mempromosikan budaya lokal. Dengan mengikuti tren global seperti tantangan atau “challenges,” budaya lokal dapat disisipkan ke dalam format yang populer.

Misalnya, tantangan tarian dengan menggunakan musik tradisional atau konten edukatif tentang pakaian adat berhasil menarik perhatian jutaan pengguna TikTok.

Selain itu, penggunaan hashtag seperti #BudayaIndonesia, #TradisiLokal, atau #ExploreToraja telah membantu konten budaya menjadi lebih mudah ditemukan. Algoritma TikTok yang dirancang untuk mendorong konten berbasis minat pengguna semakin mempercepat penyebaran konten budaya ini.

Dampak Positif: Mengenalkan Indonesia ke Dunia

Dengan peran aktif Gen Z, TikTok menjadi platform yang tidak hanya menyatukan generasi muda tetapi juga menjadi sarana promosi budaya yang efektif.

Banyak pengguna internasional yang terinspirasi untuk mempelajari budaya Indonesia setelah melihat konten-konten ini.

Misalnya, beberapa tarian daerah Sulsel kini bahkan diajarkan sebagai bagian dari program budaya.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Namun, ada beberapa tantangan dalam upaya ini. Salah satu tantangan terbesar adalah memastikan bahwa budaya lokal tidak kehilangan esensinya saat diadaptasi ke dalam tren global. Gen Z juga perlu lebih bijak dalam menghormati warisan budaya agar tidak dianggap melakukan apropriasi budaya.

Generasi Z telah membuktikan bahwa TikTok lebih dari sekadar aplikasi hiburan. Dengan kreativitas dan kemampuan mereka dalam mengikuti tren, Gen Z berhasil mengangkat budaya lokal ke panggung global.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan komunitas budaya, dapat membantu memaksimalkan potensi TikTok sebagai alat untuk melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia. (fit/in)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *