inspirasinusantara.id — Ada beberapa perayaan penting pada hari Kamis, 12 Juni salah satunya adalah Hari Menentang Pekerja Anak Sedunia: Seruan Global Lindungi Hak Anak
12 Juni bukan sekadar tanggal biasa dalam kalender dunia. Di balik hari ini, tersimpan berbagai momentum penting yang merefleksikan perjuangan hak asasi manusia, kebebasan, dan cinta yang melampaui batas.
12 Juni memperingati hari apa saja?
Berikut ini beberapa hari peringatan pada (12/6/2025) :
1. Hari Menentang Pekerja Anak Sedunia: Seruan Global Lindungi Hak Anak
Setiap 12 Juni, dunia memperingati World Day Against Child Labor sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak yang dipaksa bekerja dalam kondisi berbahaya dan tak layak. Menurut National Today, pekerja anak mencakup mereka yang terlibat dalam pekerjaan ekstrem, seperti menjadi budak, hidup tanpa keluarga, hingga terpapar risiko kesehatan serius.
Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) mencetuskan peringatan ini pertama kali pada 12 Juni 2002. Momen ini menjadi ajakan global bagi pemerintah, komunitas, dan individu untuk memerangi eksploitasi anak dalam dunia kerja.
Kini, ILO mendorong upaya penghapusan pekerja anak sebagai bagian dari target Sustainable Development Goals (SDGs), dengan tujuan menghapus seluruh bentuk pekerja anak paling lambat tahun 2025.
2. Hari Demokrasi Nigeria: Dari Pemilu Dicurangi hingga Kemenangan Rakyat
Tanggal 12 Juni juga menjadi hari bersejarah bagi rakyat Nigeria. Pada hari itu di tahun 1993, jutaan warga Nigeria memberikan suara dalam pemilu presiden pertama sejak kudeta militer 1983. Namun, harapan akan demokrasi pupus ketika Jenderal Ibrahim Babangida membatalkan hasil pemilu yang secara tidak resmi dimenangkan oleh Moshood Abiola.
Tindakan tersebut memicu gejolak politik berkepanjangan. Protes rakyat menyebar luas dan seringkali berujung pada kekerasan, menewaskan ratusan orang. Abiola sendiri kemudian ditangkap dan meninggal secara misterius dalam tahanan.
Baca juga : 11 Juni Memperingati Hari Apa? Berikut Daftarnya!
Namun semangat perlawanan rakyat Nigeria tidak padam. Setelah bertahun-tahun perjuangan, akhirnya pada tahun 2018, Presiden Muhammadu Buhari menetapkan 12 Juni sebagai Hari Demokrasi Nasional—simbol atas kemenangan rakyat dalam merebut kembali hak demokrasinya.
3. Hari Kemerdekaan Filipina: Perjuangan Panjang Melawan Penjajahan
Pada 12 Juni 1898, Filipina menyatakan kemerdekaannya dari penjajahan Spanyol setelah lebih dari 300 tahun berada di bawah kekuasaan kolonial. Semangat nasionalisme dipicu oleh tokoh seperti Jose Rizal yang melalui tulisan-tulisannya membangkitkan kesadaran rakyat.
Rizal mendirikan Liga Filipina, namun ia ditangkap dan dieksekusi pada 1896. Ketika perang Spanyol-Amerika pecah dua tahun kemudian, revolusioner Filipina di bawah pimpinan Emilio Aguinaldo memanfaatkan situasi untuk merebut kendali Manila dan memproklamasikan kemerdekaan.
Hari Kemerdekaan ini menjadi simbol perlawanan dan harga diri bangsa Filipina, sekaligus pengingat bahwa kemerdekaan tak pernah datang tanpa perjuangan.
4. Hari Rusia: Merayakan Kedaulatan dan Identitas Bangsa
Rusia juga merayakan hari bersejarahnya setiap 12 Juni, yakni Russia Day. Awalnya, peringatan ini dikenal sebagai Hari Kemerdekaan Rusia yang memperingati deklarasi kedaulatan negara pasca runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990.
Namun, seiring waktu, masyarakat Rusia mulai memaknai hari ini sebagai simbol kebangkitan dan modernisasi bangsa. Sejak tahun 2002, nama peringatan ini resmi berubah menjadi Hari Rusia. Momentum ini kemudian dirayakan secara besar-besaran pada 2004, lengkap dengan parade militer dan pertunjukan budaya dari 89 wilayah di Rusia.
5. Hari Kasih Sayang Nasional AS: Simbol Cinta yang Melampaui Batas Ras
Tanggal 12 Juni juga menjadi tonggak sejarah penting di Amerika Serikat. Pada hari itu di tahun 1967, Mahkamah Agung AS memutuskan kasus Loving v. Virginia, mencabut larangan pernikahan antar ras yang berlaku di sejumlah negara bagian.
Pasangan Mildred dan Richard Loving, yang menjadi simbol perlawanan terhadap diskriminasi, menikah di Washington namun ditangkap sekembalinya ke Virginia karena pernikahan mereka dianggap ilegal. Keberanian mereka menantang aturan diskriminatif akhirnya membuka jalan bagi pasangan antar ras lainnya di seluruh negeri.
Kini, Hari Kasih Sayang Nasional (Loving Day) dirayakan untuk mengenang perjuangan cinta dan keadilan. Meski belum ditetapkan sebagai hari libur nasional, peringatan ini menjadi bagian penting dalam narasi kesetaraan dan hak asasi manusia di Amerika.
Dari perjuangan melawan pekerja anak, pemulihan demokrasi, hingga merayakan kemerdekaan dan cinta tanpa diskriminasi—tanggal 12 Juni menjadi bukti bahwa sejarah manusia penuh dengan perjuangan dan harapan. (*/IN)