inspirasinusantara.id — Ada beberapa perayaan penting pada hari Rabu, 25 Juni salah satunya adalah Hari Lahit BJ Habibie: Sosok Jenius dari Parepare
Tanggal 25 Juni bukan hanya menandai momen penting dalam sejarah Indonesia, tapi juga menjadi pengingat akan sejumlah perayaan dunia yang sarat makna dan kontribusi. Dari lahirnya Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, hingga peringatan Hari Pelaut, Hari Vitiligo Sedunia, Global Beatles Day, dan Hari Kemerdekaan Kroasia—semuanya diperingati setiap tahun pada tanggal yang sama. .
25 Juni memperingati hari apa saja?
Berikut ini beberapa hari peringatan pada (25/6/2025) :
1. Hari Lahit BJ Habibie: Sosok Jenius dari Parepare
Tepat pada 25 Juni 1936, Bacharuddin Jusuf Habibie dilahirkan di Parepare, Sulawesi Selatan. Dikenal sebagai anak yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu, BJ Habibie sejak kecil sudah fasih berbahasa Belanda dan tumbuh menjadi ilmuwan yang kelak dikenal dunia lewat Crack Progression Theory—teori yang mampu menghitung titik awal retakan pada pesawat terbang. Karena temuannya ini, ia dijuluki Mr. Crack.
Habibie mengawali pendidikannya di Teknik Mesin ITB, lalu melanjutkan studi di Jerman. Kariernya melejit saat menjabat Direktur Utama IPTN dan berhasil menerbangkan pesawat N-250 buatan Indonesia pada 1995. Ia kemudian dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia.
Karier politiknya dimulai saat menjadi Menteri Riset dan Teknologi (1978–1998), sebelum akhirnya menjadi Wakil Presiden dan menggantikan Soeharto sebagai Presiden RI ke-3 pada 1998. Habibie wafat pada 11 September 2019 dalam usia 83 tahun, namun namanya tetap hidup sebagai simbol kecerdasan dan pengabdian.
2. Hari Pelaut Internasional: Mengapresiasi Penjaga Laut dan Perdagangan Dunia
Setiap 25 Juni, dunia memperingati Hari Pelaut Internasional sebagai bentuk penghormatan terhadap para pelaut yang menjadi tulang punggung perdagangan global. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 90 persen perdagangan dunia diangkut lewat jalur laut—membuktikan pentingnya peran mereka dalam perekonomian dan kehidupan modern.
Tak hanya itu, pelaut juga mencakup ilmuwan kelautan yang mengungkap berbagai rahasia ekosistem laut. Hari Pelaut ditetapkan melalui resolusi dalam konferensi diplomatik tahun 2010 di Manila.
3. Hari Vitiligo Sedunia: Meningkatkan Kepedulian untuk Penyintas
Vitiligo adalah kelainan kulit yang memengaruhi 1–2% populasi dunia. Penyakit ini menyebabkan hilangnya pigmen kulit hingga membentuk bercak putih yang permanen, dan bahkan dapat memengaruhi warna rambut serta alis.
Baca juga : 24 Juni Memperingati Hari Apa? Berikut Daftarnya!
Hari Vitiligo Sedunia diperingati setiap 25 Juni, bertepatan dengan hari wafatnya Michael Jackson—selebriti dunia yang juga penyintas vitiligo. Kampanye pertama dimulai di Nigeria pada 2011, dan kini meluas ke puluhan negara dengan aksi nyata seperti pemeriksaan kulit gratis dan kampanye kesadaran untuk melawan stigma sosial.
4. Global Beatles Day: Merayakan Musik dan Pesan Damai
Bagi para penggemar musik, 25 Juni adalah tanggal istimewa karena diperingati sebagai Hari The Beatles Sedunia. Peringatan ini dipilih berdasarkan momen bersejarah saat The Beatles tampil dalam siaran global pertama ‘Our World’ pada 25 Juni 1967, di mana mereka membawakan lagu ikonik “All You Need is Love”.
Meskipun band ini bubar pada 1970, karya mereka tetap hidup dan memberi inspirasi lintas generasi. Peringatan ini mulai dirayakan sejak 2009 sebagai bentuk apresiasi terhadap pengaruh budaya dan pesan perdamaian yang mereka sebarkan.
5. Hari Kemerdekaan Kroasia: Dari Referendum ke Panggung Dunia
Di Eropa, 25 Juni juga menjadi hari bersejarah bagi Kroasia yang secara resmi menyatakan kemerdekaannya dari Yugoslavia pada 1991. Referendum yang digelar pada Mei tahun itu menunjukkan dukungan mayoritas rakyat terhadap kemerdekaan.
Pada 8 Oktober 1991, Kroasia memutus semua hubungan dengan Yugoslavia dan di tahun berikutnya, negara ini diterima sebagai anggota PBB. Kini, Hari Kemerdekaan Kroasia dirayakan sebagai simbol perjuangan rakyat dalam menentukan nasibnya sendiri di tengah gejolak politik kawasan Balkan.
Dari Parepare hingga panggung dunia, 25 Juni mengajarkan kita bahwa sejarah, perjuangan, dan kontribusi manusia bisa lahir dari mana saja—asal diiringi dedikasi, keberanian, dan semangat untuk terus memberi dampak positif. (*/IN)