IN, MAKASSAR – Menjelang hari pencoblosan Pilwali Makassar pada 27 November mendatang, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Amri Arsyid-Rahman Bando, yang dikenal dengan sebutan AMAN, terus bergerak mendekati masyarakat melalui pendekatan langsung atau direct selling.
Tak hanya pasangan calon, mesin politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang merupakan partai pengusung AMAN, juga aktif turun ke lapangan. Para kader dan simpatisan PKS semakin gencar menyapa warga melalui metode door to door yang unik. Mereka tidak hanya sekadar memperkenalkan calon, tetapi juga berdialog secara langsung dan menyampaikan visi misi AMAN yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga Makassar.
Pendekatan direct selling ini digagas sebagai cara untuk menyentuh hati pemilih melalui interaksi langsung yang tulus. “Hati hanya bisa direngkuh dengan hati. Kami hadir menyapa warga Kota Makassar dengan ketulusan, untuk Makassar yang lebih baik,” ujar Ruchwana Tenrisima, istri calon Wali Kota Amri Arsyid, pada Jumat (8/11/2024). Ruchwana menjelaskan bahwa metode ini dikenal sebagai DS (direct selling) di lingkungan PKS, dan sudah menjadi pola pendekatan kader-kader partai tersebut.
Ruchwana, yang juga kader PKS Sulsel, menyebut bahwa tujuan utama dari direct selling adalah untuk menjalin kedekatan dengan warga. Setiap hari, tim DS PKS turun ke berbagai titik di seluruh kecamatan di Makassar. “Setiap kecamatan minimal dua hingga tiga titik. Lokasi ditentukan oleh ketua DPC, dengan menyasar pemilih rasional dan wilayah yang belum tersentuh sosialisasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa setiap Sabtu dan Minggu, PKS menggelar “DS Akbar,” yang melibatkan kader dari luar Makassar untuk turut serta dalam sosialisasi ini. “Prinsipnya adalah menjalin kedekatan dan kesan yang positif dengan warga yang ditemui,” kata Ruchwana.
Ruchwana sendiri aktif melakukan direct selling dan mengatakan bahwa warga Makassar umumnya menyambut dengan ramah. “Respons warga beragam, tapi sebagian besar menyambut dengan baik karena kami menyapa dengan ramah dan memperkenalkan diri. Jika penghuni rumah sedang tidak ada, kami menitipkan brosur. Kami berupaya agar tidak ada satu rumah pun yang terlewatkan untuk disapa,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa sejumlah program unggulan AMAN mendapat respons positif dari warga. Salah satunya adalah program bantuan modal usaha sebesar Rp10 juta, yang dinilai dapat menciptakan lapangan kerja baru dan menguatkan ekonomi keluarga. Selain itu, isu pendidikan dan penanganan parkir liar juga menjadi fokus yang dinantikan masyarakat.
“Masyarakat merespons dengan baik program bantuan modal usaha, serta harapan terkait pendidikan dan penataan parkir liar,” tutup Ruchwana. (*/IN)