INSPIRASI NUSNTARA – Appakabaji’, falsafah kearifan lokal Sulawesi Selatan yang bermakna menjaga kebaikan dan keseimbangan hidup, terlihat nyata dalam pelaksanaan upacara Assunna di Jeneponto.
Di tengah derasnya arus modernisasi, kearifan lokal Sulsel tetap terjaga melalui perayaan Sunna di Jeneponto, sebuah upacara sunatan massal yang tidak hanya menjadi ritual keagamaan, tetapi juga melambangkan kuatnya solidaritas sosial. Tradisi ini terus diwariskan dari generasi ke generasi sebagai bentuk kebersamaan dan dukungan dalam komunitas, memperkuat nilai-nilai budaya yang tetap relevan di era modern.
Upacara Assunna melibatkan seluruh komunitas, dari keluarga, tetangga, hingga tokoh adat dan agama. Mereka bergotong royong, baik dalam persiapan maupun pelaksanaannya, menunjukkan bahwa tradisi ini bukan hanya milik individu, tetapi milik bersama.
Upacara tradisional yang dilakukan mengandung nilai yang wajib dipatuhi oleh setiap warga masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai tersebut tumbuh dan berkembang secara otomatis dan diwariskan secara turun-temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Kebersamaan yang Tercermin dalam Setiap Prosesi
Assunna bukan sekadar prosesi khitan, melainkan peristiwa yang mempererat hubungan sosial. Anak laki-laki yang akan dikhitan akan diarak dengan pakaian adat, diiringi lantunan doa dan musik tradisional.
Tetangga dan kerabat turut serta dalam persiapan, dari penyediaan makanan hingga penyelenggaraan acara hiburan sebagai ungkapan syukur.
Dalam tradisi ini, mereka yang kurang mampu tetap bisa melaksanakan khitan karena adanya dukungan dari masyarakat. Gotong royong dalam bentuk sumbangan, baik berupa tenaga, makanan, maupun biaya, menjadi cerminan solidaritas yang masih kuat di Jeneponto.
Assunna sebagai Cerminan Identitas dan Kepedulian Sosial
Di tengah perubahan zaman, Assunna tetap lestari karena nilai-nilai yang dikandungnya. Lebih dari sekadar ritual keagamaan, upacara ini adalah simbol kepedulian sosial, di mana masyarakat saling membantu tanpa melihat latar belakang ekonomi.
Bahkan, generasi muda mulai mengambil peran dalam mempertahankan tradisi ini. Mereka mendokumentasikan dan menyebarluaskan Assunna melalui media sosial, memperkenalkan kepada dunia bahwa Jeneponto memiliki warisan budaya yang sarat makna.
Assunna bukan hanya tentang seorang anak yang memasuki tahap baru dalam hidupnya, tetapi juga tentang komunitas yang tetap bersatu dalam semangat kebersamaan dan solidaritas. Tradisi ini mengajarkan bahwa dalam setiap peristiwa penting, kebersamaan adalah nilai yang harus terus dijaga. (*/IN)
SUMBER: Jurnal, Nilai-Nilai dalam Upacara Assunna pada Masyarakat Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan oleh Fatmawati P, Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar.