INSPIRASI NUSANTARA–Indonesia menduduki peringkat kedua dalam daftar negara dengan jumlah bahasa terbanyak di dunia. Indonesia memiliki 711 bahasa yang digunakan oleh masyarakatnya, termasuk di dalamnya bahasa daerah Sulawesi Selatan.
Keberagaman bahasa Indonesia mencerminkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh berbagai suku dan daerah. Salah satu daerah yang memiliki banyak bahasa daerah adalah Sulawesi Selatan.
Di Sulawesi Selatan, terdapat beberapa bahasa yang sangat berperan dalam perkembangan bahasa Indonesia, meski secara keseluruhan kontribusinya terhadap kosakata bahasa Indonesia relatif kecil jika dibandingkan dengan bahasa daerah dari wilayah barat Indonesia. Menurut data dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa daerah yang digunakan di Sulawesi Selatan termasuk bahasa Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, dan beberapa bahasa daerah lainnya.
Kontribusi Bahasa Daerah Sulsel dalam Bahasa Indonesia
Di antara bahasa-bahasa daerah Sulawesi Selatan, bahasa Bugis dan Makassar adalah yang paling banyak menyumbangkan kosakata dalam bahasa Indonesia. Dilansir dari laman Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, bahasa Bugis memiliki kontribusi sekitar 4.000.000 penutur, dan bahasa Makassar dengan sekitar 1.600.000 penutur.
Namun, meskipun memiliki banyak penutur, kontribusi bahasa daerah Sulawesi Selatan terhadap kosakata yang diserap ke dalam bahasa Indonesia terbilang cukup kecil. Dalam catatan KBBI, bahasa Bugis menyumbang sekitar 2,75 persen dari total kosakata bahasa daerah yang tercatat, sedangkan bahasa Makassar memberikan kontribusi sekitar 1,6 persen.
Berikut adalah beberapa bahasa daerah dari Sulawesi Selatan beserta kontribusinya terhadap pengembangan kosakata bahasa Indonesia:
1. Bahasa Bugis – Menyumbang sekitar 2,75 persen kosakata bahasa daerah dalam bahasa Indonesia.
2. Bahasa Makassar – Menyumbang sekitar 1,6 persen.
3. Bahasa Mandar – Meskipun memiliki jumlah penutur yang lebih kecil, bahasa Mandar juga berperan dalam pengayaan kosakata bahasa Indonesia, meskipun kontribusinya kurang signifikan jika dibandingkan dengan bahasa Bugis dan Makassar.
4. Bahasa Toraja – Bahasa yang digunakan oleh suku Toraja ini juga memberikan beberapa kosakata budaya yang memperkaya bahasa Indonesia.
Peran Bahasa Daerah dalam Memperkaya Bahasa Indonesia
Penting untuk dicatat bahwa meskipun persentase kontribusi bahasa daerah Sulawesi Selatan terhadap bahasa Indonesia terbilang kecil, setiap kosakata yang diserap berperan dalam memperkaya bahasa Indonesia. Kosakata yang berasal dari bahasa daerah ini tidak hanya menggambarkan keragaman budaya dan tradisi, tetapi juga mendukung pemerkayaan bahasa Indonesia.
Sebagai contoh, beberapa kosakata yang berasal dari bahasa Bugis dan Makassar, seperti “songkok” (penutup kepala tradisional) dan “sombere” (sikap ramah), kini telah diterima dan digunakan dalam bahasa Indonesia.
Meskipun kontribusi bahasa daerah Sulawesi Selatan terhadap bahasa Indonesia masih tergolong kecil, upaya pengembangan dan pelestarian bahasa daerah tetap penting. Dalam menghadapi perkembangan teknologi dan globalisasi, masyarakat dan pemerintah harus terus berupaya untuk melestarikan bahasa daerah, serta memperkenalkan kosakata budaya yang lebih luas ke dalam bahasa Indonesia.
Dengan demikian, meskipun Indonesia memiliki banyak bahasa daerah, termasuk yang ada di Sulawesi Selatan, penting untuk mendukung usaha pengembangan bahasa Indonesia melalui penyerapan kosakata dari bahasa daerah. Ini akan memperkaya bahasa Indonesia sekaligus menjaga keberagaman budaya yang ada. (*/IN)