INSPIRASI NUSANTARA–Jika Anda merasa jenuh dengan hubungan yang hanya sebatas layar, tahun 2025 menawarkan tren baru dalam percintaan, dari kencan tradisional hingga ‘datecation’ untuk fokus pada diri sendiri.
Tahun 2025 membawa angin segar dalam dunia percintaan dengan berbagai tren yang memengaruhi cara orang menjalin hubungan. Dari pola komunikasi yang lebih sehat hingga perhatian khusus pada kesejahteraan mental, hubungan kini menjadi lebih bermakna.
BACA JUGA: Gen Z dan Milenial Pilih Affordating, Tren Kencan yang Jujur Soal Finansial
BACA JUGA: Mengenal ‘Throning,’ Tren Pacaran Gen Z yang Populer di 2024
Jessica Alderson, salah satu pendiri platform kencan So Syncd, menyatakan bahwa salah satu tren terbesar tahun ini adalah menurunnya batasan soal perbedaan usia. Di samping itu, banyak orang kini mencari pasangan dengan pandangan politik serupa dan komitmen yang sama terhadap pengembangan diri.
Berikut beberapa tren percintaan di tahun 2025
1. Kembalinya Kencan Tradisional
Di tengah maraknya teknologi, kencan tradisional kembali menjadi primadona. Para lajang mulai beralih dari interaksi virtual menuju pertemuan langsung yang lebih intim dan personal. Kencan di kafe, makan malam romantis, hingga berjalan-jalan santai kembali menjadi pilihan populer dibanding sekadar chatting lewat aplikasi. Tren ini membawa suasana nostalgia dan memperkuat koneksi antarindividu, bahkan tanpa gangguan smartphone.
2. “Datecation” untuk Fokus pada Diri Sendiri
Salah satu konsep yang semakin diminati adalah “datecation” – jeda dari aktivitas kencan untuk memberikan waktu pada diri sendiri. Setelah melalui hubungan yang berakhir, banyak orang memanfaatkan masa ini untuk memulihkan diri dan memperbaiki kualitas pribadi. Ini lebih dari sekadar istirahat; ini adalah proses refleksi diri yang membantu seseorang menjadi versi terbaik mereka sebelum memulai hubungan baru.
3. Prioritas pada Kualitas Hubungan
Tren 2025 juga menunjukkan perubahan fokus dari kuantitas ke kualitas hubungan. Alih-alih mengejar banyak pasangan, orang mulai menghargai kedalaman dan makna dalam hubungan yang mereka jalani. Mereka lebih memilih kebahagiaan emosional yang stabil dibanding drama dan interaksi singkat yang tak berarti.
4. Pasangan dengan Usia Sebaya
Tren lainnya adalah semakin populernya hubungan dengan usia yang seimbang. Meski orang menjadi lebih terbuka terhadap pasangan dengan perbedaan usia, mereka tetap cenderung mencari pasangan yang usianya tidak jauh berbeda. Kesamaan usia ini dianggap mendukung hubungan yang lebih harmonis dan setara.
Tahun 2025 menjadi titik balik dalam cara pandang terhadap percintaan. Orang-orang kini lebih sadar akan pentingnya mencintai diri sendiri, memprioritaskan pertumbuhan pribadi, dan membangun hubungan yang sehat serta bermakna. (fit/in)