INSPIRASI NUSANTARA–Masjid Tua Langgara’ di Dusun Tondon, Enrekang, bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu penyebaran Islam di Sulawesi Selatan. Keberadaannya yang telah berusia ratusan tahun menjadikannya destinasi wisata Sulsel yang sarat akan nilai sejarah dan budaya.
Sulawesi Selatan tak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan destinasi wisata bersejarah yang sarat nilai religi. Salah satunya adalah Masjid Tua Langgara’ di Dusun Tondon, Enrekang.
Sebagai destinasi wisata Sulsel yang unik, masjid ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu penyebaran Islam di Bumi Masenrempulu. Berdiri kokoh di atas batuan andesit peninggalan zaman Megalitikum, Masjid Tua Langgara’ menyimpan kisah perjalanan dakwah yang diwariskan turun-temurun.
Dilansir dari Jurnal Intelek dan Cendekiawan Nusantara (JICN), Masjid Tua Langgara’ yang berdiri kokoh di Dusun Tondon bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu penyebaran Islam di wilayah Bumi Masenrempulu bagian timur. Sebagai bagian dari destinasi wisata Sulsel yang memiliki nilai sejarah tinggi, masjid ini dipercaya telah berusia ratusan tahun dan didirikan oleh seorang tokoh berpengaruh, Nene’ Semi.
Keberadaan situs ini menjadikan Masjid Tua Langgara’ tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai destinasi wisata Sulsel yang penuh sejarah dan religi.
Aturan Adat yang Masih Dipegang Teguh
Sebagai bagian dari warisan budaya dan destinasi wisata Sulsel yang bersejarah, Masjid Tua Langgara’ memiliki sejumlah aturan adat yang masih dihormati hingga kini. Para pengunjung diwajibkan melepas alas kaki sebelum memasuki area masjid.
Selain itu, terdapat beberapa larangan yang harus dipatuhi seperti yang dilansir dari Jadesta Sulsel:
1. Tidak diperkenankan memakai pakaian berwarna merah dan kuning.
2. Larangan merokok di area masjid dan situs megalitik.
3. Wanita yang sedang menstruasi tidak diperbolehkan memasuki kawasan masjid.
Larangan-larangan ini berakar dari adat dan kepercayaan setempat yang telah diwariskan secara turun-temurun, menjadikan tempat ini lebih dari sekadar situs sejarah, tetapi juga bagian dari destinasi wisata Sulsel yang memiliki nilai budaya dan spiritual mendalam.
Pusat Dakwah dan Pendidikan Islam
Sejak awal berdirinya, Masjid Tua Langgara’ memiliki peran penting dalam perkembangan Islam di Enrekang. Selain menjadi tempat ibadah seperti salat Jumat, tarawih, dan dzikir, masjid ini juga menjadi pusat kajian dakwah atau fungsi Tarbiyah.
Perannya sebagai pusat keislaman menjadikannya salah satu destinasi wisata Sulsel yang bukan hanya menarik bagi wisatawan religi, tetapi juga bagi mereka yang ingin mengenal lebih dalam tentang sejarah Islam di wilayah ini. Pada masa lalu, masyarakat Tondon kesulitan untuk beribadah secara berjamaah karena lokasi yang terpencil.
Hingga kini, Masjid Tua Langgara’ terus digunakan sebagai tempat pembelajaran agama Islam, memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata Sulsel yang memiliki nilai edukasi tinggi.
Desa Wisata Tokkonan, Destinasi Religi yang Autentik
Dengan keunikan sejarah dan budaya yang dimiliki, Desa Wisata Tokkonan telah diakui oleh pemerintah daerah sebagai komunitas adat yang sah. Desa ini juga memperoleh sertifikat hutan adat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Keberadaannya sebagai destinasi wisata Sulsel yang autentik menambah daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi kearifan lokal. Sebagai tempat pertama kali Islam diperkenalkan di wilayah Enrekang bagian timur, desa ini memiliki peran penting dalam proses Islamisasi di daerah tersebut.
Tidak heran jika hingga kini, Masjid Tua Langgara’ tetap menjadi simbol kuatnya nilai-nilai Islam dan budaya yang masih lestari di tengah modernisasi. Keberadaannya di Desa Tokkonan semakin memperkaya pilihan destinasi wisata Sulsel, terutama bagi pencinta wisata religi dan sejarah.
Bagi wisatawan yang ingin merasakan nuansa religius dan sejarah yang kental, Masjid Tua Langgara’ di Desa Wisata Tokkonan adalah destinasi wisata Sulsel yang tidak boleh dilewatkan. (*/IN)
Sumber: Jurnal Intelek dan Cendekiawan Nusntara (JICN), Pengaruh Masjid Tua Langgara’ Dalam Proses Islamisasi di Enrekang.