Ragam  

Perjalanan Rumah Hijau Denassa: Berawal dari Perpustakaan, Bermuara jadi Ekowisata

Rumah Hijau Denassa
AKTIVITAS. Suasana relajar di Rumah Hijau Densas beberapa waktu lalu. (Foto: IST)

IN, GOWA— Rumah Hijau Denassa (RHD) adalah sebuah inisiatif lingkungan yang berawal dari perpustakaan, kemudian berkembang menjadi pusat konservasi alam dan ekowisata. Pendiri RHD, Muhammad Jusuf Denassa, memulai proyek ini dengan tujuan awal meningkatkan literasi dan kesadaran lingkungan di komunitas lokal Gowa, Sulawesi Selatan.

Rumah Hijau Denassa (RHD) awalnya dimulai sebagai sebuah perpustakaan sederhana yang bertujuan menyediakan akses literasi bagi masyarakat lokal, terutama anak-anak dan remaja. Kesadaran akan pendidikan dan pengetahuan adalah kunci untuk perubahan, khususnya dalam menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan, menjadi pemicu awal berdirinya RHD.

Perpustakaan ini tidak hanya menyediakan buku-buku umum, tetapi juga materi pendidikan tentang lingkungan, budaya lokal, dan sejarah. Dari sini, tumbuh semangat di kalangan masyarakat untuk lebih peduli terhadap alam dan warisan budaya mereka.

Setelah melihat dampak positif dari perpustakaan, inisiatif ini pun berkembang menjadi pusat konservasi alam. Penanaman berbagai jenis pohon dan tanaman asli di sekitar perpustakaan mulai digencarkan hingga menjadi area hijau yang luas. Program edukasi lingkungan pun mulai digalakkan, melibatkan siswa sekolah, komunitas, dan relawan untuk belajar langsung tentang pentingnya keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.

Seiring berkembangnya Rumah Hijau Denassa, tempat ini mulai menarik perhatian pengunjung dari luar daerah yang ingin belajar tentang konservasi lingkungan sekaligus menikmati keindahan alamnya. Rumah Hijau Denassa kemudian dikembangkan menjadi destinasi ekowisata. Sebagai ekowisata, pengunjung dapat belajar tentang pertanian organik, kehutanan, keanekaragaman hayati, dan kearifan lokal.

Ekowisata di RHD tidak hanya menawarkan pengalaman alam, tetapi juga mempromosikan konsep pelestarian melalui praktik-praktik ramah lingkungan. Pengunjung dapat terlibat dalam kegiatan menanam pohon, memanen hasil kebun, dan mengikuti workshop lingkungan.

Rumah Hijau Denassa tidak hanya menjadi tempat ekowisata, tetapi juga menjadi model pengelolaan lingkungan berbasis komunitas yang telah diakui dengan berbagai penghargaan, termasuk Kalpataru, atas kontribusinya dalam pelestarian lingkungan hidup.

Dari perpustakaan kecil, Rumah Hijau Denassa telah berkembang menjadi pusat edukasi, konservasi, dan ekowisata yang memberikan manfaat besar bagi lingkungan dan masyarakat, serta menjadi inspirasi nasional dalam gerakan pelestarian lingkungan berbasis komunitas. (*/IN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *