Putu Cangkir Jadi Menu Buka Puasa Khas Sulsel yang Wajib Dicoba

Menu Buka Puasa
MENU. Salah satu pilihan menu buka puasa khas Sulawesi Selatan yang lezat dan bernutrisi adalah putu cangkir, kue tradisional dengan rasa manis alami tanpa gula berlebihan. (foto:ist)

INSPIRASI NUSANTARA–Berbuka puasa dengan makanan manis dapat membantu mengembalikan energi, tetapi perlu memilih menu buka puasa yang sehat. Salah satu pilihan menu buka puasa khas Sulawesi Selatan yang lezat dan bernutrisi adalah putu cangkir, kue tradisional dengan rasa manis alami tanpa gula berlebihan.

Selama menjalani ibadah puasa, kadar gula darah menurun sejak sahur hingga berbuka, yang dapat menyebabkan tubuh lemas dan mengantuk. Oleh karena itu, memilih menu buka puasa yang tepat sangat penting untuk memulihkan energi tanpa efek samping yang merugikan.

Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Ibnu Sina, dr. Asrini Safitri, Sp.GK, mengatakan bahwa sejak sahur sampai waktu berbuka, simpanan gula darah sebagai sumber energi utama tubuh terus menurun. Hal inilah yang membuat tubuh mudah lemas dan mengantuk.

“Untuk mengganti energi yang hilang, tubuh memerlukan menu buka puasa yang tepat, seperti yang manis-manis,” jelasnya.

Oleh karena itu, makanan yang mengandung gula alami lebih disarankan. Salah satu menu buka puasa khas Sulawesi Selatan yang dapat menjadi pilihan sehat adalah putu cangkir.

Kandungan Gizi Putu Cangkir untuk Menu Buka Puasa

Putu cangkir merupakan kue tradisional Makassar yang terbuat dari tepung beras ketan dan tepung beras biasa, dengan isian kelapa parut yang gurih. Makanan ini tidak hanya memberikan rasa manis alami tanpa gula berlebihan, tetapi juga kaya akan nutrisi sehingga cocok untuk dijadikan menu buka puasa.

Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan melalui Hello Sehat, tepung beras mengandung karbohidrat tinggi yang menjadi sumber energi utama tubuh. Saat dikonsumsi, karbohidrat dalam tepung beras dan tepung ketan dipecah menjadi glukosa, yang kemudian diolah bersama oksigen untuk menghasilkan energi bagi sel dan organ tubuh.

Selain itu, tepung ketan mengandung protein yang berperan dalam pembentukan serta perbaikan jaringan tubuh. Kandungan seratnya juga membantu menjaga kesehatan pencernaan dan dapat menurunkan risiko penyakit jantung, menjadikannya pilihan tepat sebagai menu buka puasa.

Kelapa parut yang menjadi isian putu cangkir juga memiliki manfaat tersendiri. Kandungan lemak sehatnya memberikan rasa kenyang lebih lama, sementara seratnya mendukung sistem pencernaan dan menjaga kesehatan saluran cerna. Dengan komposisi ini, putu cangkir menjadi menu buka puasa yang tidak hanya lezat, tetapi juga menyehatkan.

Konsumsi Secukupnya untuk Kesehatan Optimal

Berbuka puasa dengan makanan manis memang dianjurkan untuk mengembalikan energi yang hilang sepanjang hari. Namun, pemilihan menu buka puasa yang tepat perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang berisiko membuat tubuh lemas dan mengantuk.

Meskipun makanan manis dapat membantu mengembalikan energi, dr. Asrini mengingatkan agar tidak mengonsumsinya secara berlebihan, terutama bagi mereka yang memiliki risiko diabetes.

“Bagi orang-orang yang berisiko, seperti mereka yang berusia di atas 30 tahun, mengalami obesitas, atau memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, sebaiknya membatasi konsumsi makanan manis. Jika berlebihan, bukan hanya gula darah yang melonjak, tetapi juga dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih mudah lemas,” jelasnya.

Dengan memilih menu buka puasa yang tepat, seperti putu cangkir yang manis alami dan bernutrisi, tubuh dapat tetap bertenaga tanpa risiko kesehatan yang berlebihan.

Jadi, tetap bijak dalam menikmati menu buka puasa agar tubuh tetap sehat dan bugar selama menjalani ibadah puasa. (*/IN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *