IN, MAKASSAR — Memasuki 10 hari kedua bulan Ramadan, umat Muslim diimbau untuk semakin meningkatkan ibadah. Pada fase ini, Allah SWT menjanjikan pengampunan dosa bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam beribadah.
Ketua Lembaga Nahdlatul Ulama (NU) Makassar, Azhar Tamanggong, menjelaskan bahwa dalam hadis disebutkan Ramadan terbagi ke dalam tiga fase.
“Fase pertama atau 10 hari awal merupakan waktu terbaik untuk memperoleh rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Fase kedua adalah kesempatan meraih ampunan-Nya, sedangkan fase ketiga atau 10 hari terakhir adalah saat pembebasan dari api neraka,” ujar Azhar.
Ia menekankan bahwa meskipun Ramadan terbagi dalam tiga fase, seluruhnya merupakan satu kesatuan yang harus dimaksimalkan dengan ibadah dan amal kebaikan.
“Seorang Muslim tidak akan mendapatkan pengampunan dan pembebasan dari api neraka jika tidak terlebih dahulu meraih rahmat Allah SWT di fase pertama,” tambahnya.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Makassar ini juga mengibaratkan Ramadan sebagai sebuah kompetisi. Menurutnya, fase pertama seperti babak penyisihan, sementara fase kedua adalah fase gugur, di mana godaan semakin besar.
“Jika tidak mendapatkan rahmat Allah SWT di awal, maka kemungkinan besar akan gugur. Godaan di fase kedua ini semakin berat, begitu pula saat memasuki fase ketiga, yang merupakan momen menentukan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Azhar mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim: Barang siapa yang menghidupkan bulan Ramadan (dengan puasa dan ibadah) dengan penuh keimanan serta mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
“Hadis ini menegaskan bahwa semua amalan yang dilakukan untuk menghidupkan Ramadan dengan iman dan mengharap rida Allah SWT akan menjadi jalan pengampunan dosa,” tuturnya. (*/IN)
