IN, MAKASSAR – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut satu, Moh. Ramdhan Pomanto dan Azhar Arsyad (DIA), menegaskan komitmen mereka untuk mewujudkan pemerintahan yang bebas dari indikasi korupsi jika terpilih. Hal ini ditunjukkan melalui kehadiran mereka dalam Penandatanganan Pakta Integritas Anti Korupsi yang diinisiasi oleh Anti Corruption Committee (ACC), Minggu (17/11).
Danny-Azhar menegaskan bahwa visi mereka sejalan dengan misi ketiga, yakni membangun tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, dan bebas dari indikasi korupsi. Danny Pomanto menekankan pentingnya pencegahan korupsi melalui mitigasi sistematis.
“Korupsi tidak berdiri sendiri atau tiba-tiba terjadi. Selalu ada proses, ada orang, dan ada kesempatan. Oleh karena itu, pengelolaan pemerintahan harus bebas dari indikasi korupsi melalui langkah-langkah pencegahan yang jelas,” ujar Danny.
Danny menjelaskan bahwa pasangan DIA memiliki tiga indikator utama untuk memastikan tata kelola pemerintahan yang bersih, yaitu:
1. Ketaatan terhadap LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara).
2. Bebas dari temuan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK.
3. Bebas dari LHP Inspektorat.
“Jika salah satu dari tiga indikator ini cacat, maka sistem pengelolaan pemerintahan dianggap gagal. Kami berkomitmen menjaga integritas ini,” tegasnya.
Sebagai bukti integritas, Danny mengungkapkan bahwa dirinya dikenal sebagai salah satu kepala daerah terkaya di Sulsel karena kejujurannya melaporkan harta kekayaan secara transparan ke KPK.
“Bukan soal terkaya, tapi ini soal kejujuran. Banyak orang menganggap enteng LHKPN, padahal ini adalah bentuk tanggung jawab sebagai pejabat negara,” tambahnya.
ACC: Pasangan Danny-Azhar Tunjukkan Komitmen Nyata
Ketua Badan Pekerja ACC Sulawesi, Kadir Wakanubun, mengapresiasi kehadiran pasangan Danny-Azhar dalam acara tersebut. Ia menyebut bahwa kegiatan ini murni inisiatif masyarakat sipil untuk mengukur sejauh mana komitmen pasangan calon terhadap pemberantasan korupsi.
“Kami mengundang dua pasangan calon, tetapi hanya pasangan nomor urut satu yang hadir. Pasangan nomor urut dua tidak memberikan konfirmasi hingga acara berlangsung,” jelas Kadir.
Kadir juga menyoroti minimnya perhatian terhadap isu korupsi dalam debat publik Pilgub Sulsel yang diselenggarakan KPU.
“Upaya pencegahan korupsi seharusnya menjadi tema prioritas debat, mengingat ini adalah agenda nasional,” tutupnya.
Acara ini menjadi momentum bagi pasangan Danny-Azhar untuk mempertegas komitmen mereka dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas, sejalan dengan visi dan misi mereka dalam Pilgub Sulsel 2024. (*/IN)