IN, MAKASSAR — Film Jendela Seribu Sungai yang diproduksi Raperda Studio akan tayang, Kamis (20/07/2023). Bertepatan dengan Hari Anak Nasional.
Film tersebut menceritakan tentang tiga orang anak yang memiliki impian, tetapi terhalang oleh orangtuanya itu saat ini masif disosialisasikan.
Hal itu ditunjukan Pemerintah Kota Banjarmasin. Sosialisasi langsung di Makassar dengan mengunjungi Universitas Hasanuddin (Unhas), Kamis (13/07/23).
Kegiatan tersebut menampilkan langsung trailer film Jendela Seribu Sungai. Juga menampilkan sejarah singkat Kota Banjarmasin.
Direktur Kemahasiswaan dan Penyiapan Karir Unhas, Abdullah Sanusi menyambut hangat kedatangan pemerintah Kota Banjarmasin.
“Saya lihat film ini seperti mission impossible dalam artian ada misi yang seyogyanya mustahil tapi tetap diusahakan oleh anak-anak Banjarmasin dalam menempuh pendidikan dan impian mereka,” kata Abdullah Sanusi.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjarmasin, Sitti Wasilah mengucapkan terima kasih kepada pihak Universitas Hasanuddin. Harapannya melalui film ini ketika ditayangkan akan menggambarkan ikonik Kota Banjarmasin.
“Saya mewakili beliau (wali kota Banjarmasin) karena masih dalam agenda Rakernas Apeksi. Film ini merupakan salah-satu film yang bergenre anak dan orangtuanya, kami sangat mensupport film ini karena menggambarkan anak-anak disabilitas dengan keluarganya,” ucap Sitti Wasilah.
Dia menjelaskan bahwa film ini mengedukasi masyarakat untuk menyiapkan bonus demografi melalui anak generasi emas saat ini, memunculkan anak-anak yang berani bermimpi dan tanggung jawab moral para orangtua.
“Film ini diadaptasi dari novel, penulisnya Miranda Feftiana dan mas Evesina Soebli. Film ini menampilkan alat musik tradisional yang dimainkan anak-anak, dukungan anak terhadap disabilitas. Melalui film ini kami berharap dapat memotivasi anak-anak terhadap dunia pendidikan dan mengutamakan pendidikan,” kata istri walikota Banjarmasin tersebut.
Acara ini diakhiri dengan pemberian cinderamata oleh pemerintah Kota Banjarmasin dan pihak Universitas Hasanuddin, begitupun sebaliknya. (adn/IN)