IN, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama Wakil Wali Kota, Aliyah Mustika Ilham, secara resmi melepas kafilah Kota Makassar yang akan berlaga dalam ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini akan berlangsung di Kabupaten Luwu Utara pada 11–20 April 2025 mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Makassar turut menyerahkan bantuan senilai Rp60 juta sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kota bagi para peserta yang akan mewakili Makassar.
Munafri mengaku bangga bisa hadir langsung dalam prosesi pelepasan tersebut, sebuah momen yang disebutnya sebagai pengalaman pertama sejak menjabat. Ia juga menekankan pentingnya semangat juang dan tekad untuk meraih prestasi terbaik dalam setiap kompetisi, termasuk STQH.
“Ini kali pertama saya hadir langsung dalam acara pelepasan kafilah seperti ini,” ujar Munafri saat memberikan sambutan di Ruang Sipakatau, Balai Kota Makassar, Jumat, 11 April 2025.
Wali Kota Alumni FH Unhas itu, memberikan semangat dan motivasi kepada para peserta, agar mempersiapkan diri secara optimal dan tampil maksimal dalam ajang kompetisi keagamaan bergengsi tersebut.
“Dalam setiap kompetisi, target kita adalah juara. Saya ingin kafilah ini datang dengan mental siap menang,” tutur Ketua DPD II Golkar Makassar itu.
Lebih lanjut Munafri yang juga Konsulat Kehormatan Kroasia di Makassar, mengingatkan bahwa prestasi dalam bidang keagamaan perlu mendapatkan penghargaan setara dengan bidang lain, seperti seni atau olahraga.
Ia menyampaikan bahwa dalam perubahan anggaran mendatang, pihaknya akan meningkatkan alokasi anggaran untuk kegiatan keagamaan.
“Kalau juara, datang ke ruangan saya. Saya punya kejutan,” tambah mantan CEO PSM itu, disambut antusias para peserta.
Lebih lanjut, ia berpesan agar para peserta menjaga nama baik Kota Makassar, menunjukkan keseriusan dalam pembinaan akhlak, dan mengedepankan nilai-nilai Al-Qur’an sebagai fondasi utama.
Ia juga berpesan agar peserta menjaga kesehatan, mengikuti arahan pelatih dan pembina, serta menjadikan kompetisi ini sebagai bentuk aktualisasi diri yang puncaknya adalah prestasi.
“Kita semua bagian dari tim. Tidak ada yang lebih tinggi dari yang lain. Ini kerja tim. Semoga proses pembinaan ke depan terus ditingkatkan dan mendapat apresiasi yang layak,” imbuh Appi.
Dalam seremoni pelepasan, Kabag Kesra Setda Kota Makassar, Muhammad Syarief menyampaikan bahwa Al-Qur’an tidak hanya sebagai pedoman hidup yang harus dibaca dan dipahami, tetapi juga harus didakwahkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Syiar Al-Qur’an, katanya, menjadi sarana penting untuk menanamkan nilai-nilai luhur serta memotivasi generasi muda agar memiliki akhlak mulia.
“Yang lebih penting dari sekadar membaca adalah bagaimana nilai-nilai Al-Qur’an dapat menjadi bagian dalam kehidupan umat,” ujar Syarief.
Kafilah Kota Makassar terdiri dari 55 orang, termasuk 22 peserta lomba, 5 perwakilan dari Kementerian Agama, dan 19 dari Pemerintah Kota Makassar. (*/IN)