INSPIRASI NUSANTARA–Ada beberapa perayaan penting pada hari Kamis, 24 April salah satunya adalah Hari Angkutan Nasional: Menapak Jejak DAMRI, Sang Pelopor Transportasi Umum.
Tanggal 24 April bukanlah sekadar hari biasa. Di baliknya, tersimpan beragam makna dan peringatan penting yang mencerminkan perjalanan sejarah, perjuangan, hingga harapan masa depan baik di tingkat nasional maupun global.
24 April memperingati hari apa saja?
Berikut ini beberapa hari peringatan pada (24/4/2025) :
1. Hari Angkutan Nasional
Sejak tahun 1943, Indonesia telah memiliki transportasi darat yang menjadi andalan rakyat yaitu DAMRI. Lahir di masa pendudukan Jepang, layanan ini awalnya terbagi menjadi dua yaitu Jawa Unyu Zidousha untuk angkutan barang dan Zidousha Sokyoku untuk penumpang.
Barulah di tahun 1961, keduanya bersatu di bawah nama yang kini sangat familiar Djawatan Angkoetan Motor Republik Indonesia (DAMRI). Perjalanan DAMRI tidak selalu mulus.
Status kepemilikannya sempat berganti-ganti, dari milik negara, ke Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUN), hingga kini dikelola sebagai BUMN. Namun, kontribusinya terhadap mobilitas masyarakat tak pernah surut.
Sebagai penghormatan terhadap sejarah panjang transportasi publik ini, Hari Angkutan Nasional diperingati setiap 24 April. Momentum ini menjadi pengingat pentingnya transportasi umum dalam membangun konektivitas dan mengurangi kemacetan kota.
Baca juga : Ke Kantor Dengan Transportasi Umum, Multi-Jobbers BIsa Lakukan Hal-Hal Ini
2. Hari Multilateralisme dan Diplomasi untuk Perdamaian Internasional: Ketika Dunia Sepakat untuk Bersatu
Di panggung global, 24 April juga dirayakan sebagai Hari Internasional Multilateralisme dan Diplomasi untuk Perdamaian. Dicanangkan oleh PBB, hari ini menjadi pengingat bahwa dunia bisa lebih damai jika negara-negara memilih untuk bekerja sama ketimbang jalan sendiri-sendiri.
Multilateralisme menekankan kerja sama kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Gagasan ini ditegaskan kembali oleh para pemimpin dunia dalam sidang umum PBB pada 2018.
Tak lama kemudian, pada 12 Desember di tahun yang sama, PBB menetapkan tanggal 24 April sebagai hari untuk merayakan semangat kolaborasi antarbangsa. Melalui pendidikan, dialog, dan kegiatan publik, PBB berharap multilateralisme menjadi fondasi dalam menjaga perdamaian dunia yang semakin kompleks.
3. Hari Dunia untuk Hewan di Laboratorium: Suara untuk Makhluk Tak Bersayap
Jauh di belahan dunia lain, khususnya di Britania Raya, 24 April juga menjadi momen refleksi bagi para pecinta hewan. World Day for Laboratory Animals diperingati untuk menyuarakan nasib jutaan hewan yang menjadi objek eksperimen ilmiah.
Sejarah penggunaan hewan dalam riset sudah sangat panjang, dari zaman kuno hingga penemuan vaksin dan insulin. Meski telah berkontribusi besar terhadap dunia medis dan sains, praktik ini juga menuai kritik karena dampak etis dan penderitaan yang ditimbulkannya.
Sejak 1973, organisasi seperti NAVS dan ADI mendorong pengembangan teknologi alternatif tanpa kekejaman untuk menggantikan pengujian terhadap hewan. Hari ini menjadi simbol perjuangan untuk ilmu pengetahuan yang lebih manusiawi dan berempati terhadap makhluk hidup lainnya.
4. Hari Umanis Galungan: Refleksi Kemenangan Kebaikan di Tengah Ragam Budaya
Bagi umat Hindu di Indonesia, khususnya Bali, 24 April 2025 bertepatan dengan Hari Umanis Galungan, sebuah hari suci yang menandai kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan). Hari ini menjadi kesempatan untuk memperkuat nilai-nilai spiritual, berkumpul bersama keluarga, serta melakukan persembahyangan sebagai wujud syukur.
Pengakuan terhadap hari ini sebagai hari libur fakultatif oleh Kementerian Agama menunjukkan betapa Indonesia menjunjung tinggi keberagaman dan toleransi dalam kehidupan berbangsa.
Tanggal 24 April seolah menjadi simpul pengingat bahwa setiap langkah kita, dari jalanan kota hingga forum internasional, punya makna yang jauh lebih dalam dari sekadar rutinitas harian. (*/IN)