MAKASSAR, inspirasinusantara.id – Di tengah persaingan pasar otomotif yang semakin kompetitif, Kalla Toyota mengajak masyarakat untuk tidak hanya terpaku pada kemudahan program kepemilikan di awal, seperti uang muka ringan, cicilan terjangkau, dan diskon besar. Perusahaan menekankan pentingnya mempertimbangkan total biaya kepemilikan jangka panjang, termasuk nilai jual kembali kendaraan dan layanan purna jual.
General Manager Marketing Kalla Toyota, Suliadin, menjelaskan bahwa banyak pelanggan hanya fokus pada promosi awal tanpa memikirkan aspek penting lainnya.
BACA JUGA: Kalla Toyota Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan Lewat Eco Fest 2025
“Kami menyadari betul bahwa bagi sebagian besar pelanggan, membeli mobil adalah keputusan jangka panjang untuk memudahkan mobilitas sehari-hari. Namun, pelanggan seringkali fokus hanya pada penawaran di awal,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Kami ingin mengedukasi pelanggan bahwa ada yang jauh lebih penting dan dapat menjadi bahan pertimbangan demi keuntungan mereka di masa depan, yakni harga jual kembali kendaraan dan kemudahan after sales.”
Menurut Kalla Toyota, faktor-faktor seperti nilai jual kembali yang optimal, kemudahan servis, dan keandalan layanan purna jual yang terjangkau di berbagai daerah merupakan bagian penting dari perencanaan finansial pelanggan. Data pasar menunjukkan bahwa sekitar 70% pemilik kendaraan akan mempertimbangkan untuk menjual kembali atau melakukan upgrade kendaraan dalam kurun waktu lebih dari tiga tahun.
Kalla Toyota juga menegaskan bahwa memilih merek dan dealer yang memiliki jaringan layanan luas serta dukungan kuat dalam hal purna jual dan nilai jual kembali akan sangat menguntungkan di masa mendatang. Toyota, sebagai merek, dikenal memiliki nilai jual kembali yang baik secara historis. Kalla Toyota memastikan hal tersebut didukung melalui layanan terbaik kepada pelanggan.
“Kami tidak hanya memikirkan program kemudahan menjual mobil di awal, tapi juga menghadirkan ketenangan pikiran dan kenyamanan selama masa pemakaian. Kalla Toyota selalu memikirkan siklus penggunaan kendaraan, dari pembelian hingga akhirnya konsumen ingin menjual atau mengganti mobilnya,” tambah Suliadin.
Ia juga menyoroti bahwa tidak semua merek kendaraan memperhatikan aspek ini. “Banyak merek baru hanya menawarkan teknologi dan fitur kekinian, namun belum terbukti dalam hal after sales service, jaringan servis yang luas, dan nilai jual kembali yang tinggi,” katanya.
Dengan pangsa pasar sebesar 39% hingga April 2025, Kalla Toyota terus mempertahankan posisi sebagai market leader. Keberhasilan ini, kata Suliadin, tidak terlepas dari kepercayaan pelanggan serta keberadaan cabang Kalla Toyota yang tersebar luas di empat provinsi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
“Terima kasih atas kepercayaannya. Kami terus hadir lebih dekat dengan pelanggan, tidak hanya di kota besar, tetapi juga di berbagai wilayah di empat provinsi tersebut,” tutupnya.
Kalla Toyota mengimbau masyarakat untuk mempertimbangkan secara menyeluruh sebelum membeli kendaraan. Tidak hanya tergiur promo awal, tetapi juga memperhitungkan kemudahan servis, jaringan layanan, dan nilai jual kembali agar mendapatkan keuntungan maksimal dari investasi kendaraan. (*/IN)
