Gampang Marah? Bisa Jadi Tanda Kamu Kurang Gizi

ILUSTRASI. (foto: IST)

INSPIRASI NUSANTARA— Gampang marah atau mudah tersinggung bisa menjadi salah satu tanda bahwa tubuh kekurangan gizi. Kekurangan nutrisi tertentu dapat mempengaruhi keseimbangan hormon, fungsi otak, dan sistem saraf yang berperan penting dalam suasana hati.

Karin Wiradarma, seorang dokter spesialis gizi klinik, menjelaskan bahwa ada beberapa gejala kekurangan gizi, salah satunya adalah gangguan mood. “Gara-gara kurang gizi, dia jadi gampang marah. Bisa,” katanya ketika menjadi narasumber podcast di kanal YouTube milik Raditya Dika (30/9).

“Kurang vitamin biasanya, magnesium. Biasanya omega 3, atau Vitamin D,” imbuhnya.

Berikut ini  beberapa penjelasan mengapa kekurangan gizi bisa menyebabkan mudah marah:

  1. Kekurangan Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber utama energi bagi otak. Ketika seseorang tidak cukup mengonsumsi karbohidrat, kadar gula darah bisa menurun drastis, yang dapat menyebabkan perasaan lelah, lemah, dan mudah marah. Karbohidrat juga berperan dalam produksi serotonin, yaitu neurotransmitter yang berhubungan dengan perasaan bahagia dan rileks. Kekurangan karbohidrat dapat mengganggu produksi serotonin, membuat seseorang lebih mudah marah atau stres.

  1. Kekurangan Protein

Protein diperlukan untuk membentuk neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin yang mengatur suasana hati. Jika tubuh tidak mendapatkan cukup protein, produksi neurotransmitter ini bisa terganggu, yang menyebabkan suasana hati menjadi tidak stabil. Kekurangan protein dalam jangka panjang bisa menyebabkan kecemasan, depresi, dan mudah tersinggung.

  1. Kekurangan Vitamin B

Vitamin B kompleks, terutama B6, B9 (asam folat), dan B12, berperan penting dalam fungsi otak dan produksi neurotransmitter. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan gangguan suasana hati, kelelahan mental, dan mudah marah. Vitamin B12, misalnya, berfungsi untuk menjaga kesehatan saraf dan pembentukan sel darah merah, yang jika kekurangan dapat menyebabkan depresi atau gangguan emosional.

  1. Kekurangan Zat Besi

Zat besi adalah mineral yang penting untuk transportasi oksigen ke otak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang gejalanya meliputi kelelahan, lemas, dan gangguan suasana hati, termasuk mudah marah. Kurangnya oksigen yang cukup di otak akibat anemia dapat menyebabkan iritabilitas dan gangguan kognitif.

  1. Kekurangan Magnesium

Magnesium adalah mineral yang berperan dalam menjaga fungsi sistem saraf dan otot. Kekurangan magnesium dapat memicu rasa cemas, depresi, dan mudah marah. Magnesium juga membantu mengatur hormon stres seperti kortisol. Jika kadar kortisol terlalu tinggi akibat kekurangan magnesium, seseorang bisa menjadi lebih cepat marah atau cemas.

  1. Kekurangan Asam Lemak Omega-3

Asam lemak omega-3 ditemukan dalam ikan berlemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Nutrisi ini penting untuk kesehatan otak dan berperan dalam menjaga suasana hati yang stabil. Kekurangan omega-3 dapat menyebabkan gangguan suasana hati, kecemasan, dan mudah tersinggung. Omega-3 juga membantu melindungi sel-sel otak dari peradangan yang bisa memicu gangguan emosional.

Gampang marah atau mudah tersinggung bisa menjadi tanda bahwa tubuh kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan emosional dan fungsi otak. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, dan vitamin serta mineral yang cukup, adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental dan suasana hati yang stabil. Jika kamu merasa sering marah atau tidak stabil emosinya, mungkin saatnya untuk mengevaluasi pola makan dan memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. (*/IN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *