back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
29.9 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Ajang Cerdas Cermat Guru Warnai TPN XII Makassar 

MAKASSAR, inspirasinusantara.id — Suasana ceria nan kompetitif mewarnai pelaksanaan Cerdas Cermat Guru (CCG) yang menjadi salah satu rangkaian utama Temu Pendidik Nusantara (TPN) XII...
BerandaBudayaKearifan Lokal Ma’kondai, Cara Perempuan Toraja Rawat Postur Tubuh

Kearifan Lokal Ma’kondai, Cara Perempuan Toraja Rawat Postur Tubuh

INSPIRASI NUSANTARA — Kearifan lokal ma’kondai masyarakat Sulawesi Selatan adalah kebiasaan mengenakan sarung yang diikat di pinggang, tak hanya melambangkan identitas budaya, tetapi juga menjadi rahasia menjaga postur tubuh tetap ramping secara alami.

Ma’kondai merupakan kearifan lokal masyarakat Toraja dalam mengenakan sarung di kehidupan sehari-hari. Selain menjaga kesopanan dan estetika tubuh, ma’kondai juga menjadi bentuk kontrol tubuh yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Di era modern, kebiasaan ini mulai tergeser oleh penggunaan korset. Dilansir dari Kementerian Kesehatan, korset adalah alat penopang elastis yang berfungsi untuk membentuk, menopang, atau memperbaiki postur tubuh, terutama di area perut, punggung, dan pinggang.

Meski berfungsi serupa, nilai-nilai budaya dan kesadaran tubuh yang melekat dalam tradisi ma’kondai menghadirkan cara yang lebih natural, sederhana, dan berakar pada kearifan lokal.

Baca juga : Mengapa Rambu Solo Sering Digelar di Akhir Tahun? 

Dampak terhadap postur dan metabolisme tubuh

Kebiasaan mengikat sarung di bagian pinggang ini dipercaya membantu membentuk postur tubuh agar tetap tegak.

Salah satu pemangku adat Banua Sura’ Tangsa di Benteng Alla Utara Enrekang, Puang Hj. Nani (90) mengatakan bahwa ma’kondai bukan hanya menjdi kebiasaan dan tradisi masyarakat tetapi memiliki manfaat untuk menjaga postur tubuh wanita Toraja dan Enrekang

“Tradisi ini digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain menunjukkan kesopanan, ada juga manfaatnya, khususnya untuk perempuan bisa memperkecil bagian pinggul. Bahkan untuk ibu hamil, pengikatan ini membantu agar posisi perut lebih nyaman dan bagus,” jelasnya.

Kembali ke Kearifan Lokal untuk Sehat

Kini, saat gaya hidup modern sering kali membawa tantangan kesehatan, tradisi ma’kondai dapat menjadi alternatif gaya hidup sehat yang murah dan berbasis kearifan lokal. Sebuah cara sederhana namun bermakna dalam menjaga postur tubuh.

Ma’kondai bukan sekadar sarung dan ikatan. Ia adalah pelajaran bahwa menjaga tubuh dan kesehatan tak selalu harus mahal.

Kadang, jawabannya justru tersembunyi dalam kearifan lokal kita sendiri. (*/IN)