Tahun Ini, Arab Saudi Sepakati Jumlah Kuota Haji Indonesia Sebesar 241 Ribu

KUOTA HAJI. Arab Saudi sepakati jumlah kuota haji Indonesia sebanyak 241 ribu. (Foto:Ilustrasi/Google)

IN, JAKARTA – Kementerian Agama RI mengumumkan jumlah kuota haji Indonesia tahun 2024 sebanyak 241 ribu. Penetapan jumlah jemaah haji ini telah disepakati dengan pemerinth Arab Saudi kesepakatan perhajian (Ta/limatul Hajj) untuk musim haji 1445 H/2024 M.

Penandatangan kuota haji Indonesia tertuang dalam kesepakatan yang dilakukan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F.Al-Rabiah di Jeddah.

“Kita menyepakati beberapa hal dengan pihak Arab Saudi. Salah satunya, jumlah jemaah atau kuota haji Indonesia yang akan diberangkatkan sebanyak 241 ribu orang,” ungkap Menag Yaqut di Jeddah dalam siaran tertulis yang dikutip Jumat (12/01/2024).

Kuota Haji 2024 Indonesia 241.000 Jemaah, Sulsel Dapat Berapa?

Lebih rinci, Yaqut menyebut jika sebelumnya kuota haji yang ditetapkan sebanyak 221 ribu, lalu dilakukan penambahan jemaah sebanyak 20 ribu dan telah disetujui Raja Arab Saudi.

“Jumlah kuota haji ini terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia,” tutur Menag.

Sebelumnya pada 2019, Indonesia mendapatkan kuota haji 231 ribu dan berkurang pada 2022 yang hanya 100.051 jamaah disebabkan pandemi covid-19. Pada 2023, Indonesia mendapat kuota sebanyak 229 ribu jemaah.

Selain bertambahnya kuota haji, Menag juga mengungkapkan bahwa ada beberapa peningkatan pelayanan perhajian yang telah disepakati dalam Ta’limatul Hajj.

“Alhamdulillah beberapa permintaan kita untuk pelayanan haji yang lebih baik, telah disanggupi oleh Pemerintah Arab Saudi,” ujarnya.

Kuota Haji Indonesia 2024 Sebanyak 241 Ribu, 19.280 untuk Jemaah Khusus

Salah satu permintaan pelayanan yang disepakati adalah tentang penempatan jemaah di Mina.”Kita bisa menentukan posisi tenda jemaah yang lebih dekat dengan jamarat, selama pelaksanaan kontrak dilakukan lebih cepat,” tuturnya lagi.

Selain itu, Pemerintah Republik Indonesia juga diberikan kebebasan oleh Pemerintah Arab Saudi untuk memilih penyedia layanan (syarikah) saat puncak haji.

Menurut Gus Men, hal ini membuka peluang bagi pemerintah untuk memulihkan penyedia layanan yang terbaik bagi jemaah Indonesia.

“Ini inovasi yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi,” lanjutnya.

Soal Penambahan Kuota Haji, Menag Tetap Prioritaskan Lansia

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah menyatakan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.

“Kami sangat berbahagia dan merasa tersanjung dapat menjadi pelayan jemaah haji dari seluruh dunia, terutama jemaah haji Indonesia. Kami juga selalu terbuka untuk berdiskusi demi perbaikan-perbaikan layanan bagi para dhuyufurrahman,” ujar Tawfiq.

Proses penandatanganan turut dihadiri oleh Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah Yusron B. Ambary, Kepala BPKH Fadlul Imansyah, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief, serta para pejabat Kementerian Agama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *