INSPIRASI NUSANTARA–Generasi Zbatau Gen Z yang dikenal sebagai digital natives memainkan peran kunci dalam mengubah desa menjadi tren digital dengan memanfaatkan platform e-commerce.
Dengan kreativitas yang khas, mereka berhasil membuktikan bahwa desa kini memiliki potensi untuk bersaing di dunia digital, membuka peluang baru dalam perekonomian lokal dan memperkenalkan produk serta budaya desa ke pasar global.
Gen Z dikenal sebagai generasi yang sangat mahir beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Dengan keahlian ini, mereka berperan besar dalam mentransformasi desa menjadi bagian dari tren digital yang modern dan menarik perhatian khalayak luas.
Dunia digital menjadi wadah bagi Gen Z untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Mereka kerap menghasilkan konten unik di platform seperti TikTok dan YouTube, sehingga Gen Z dianggap mampu memperkenalkan desa-desa kecil ke trend digital.
Gaya penyajian konten yang segar dan menghibur menjadi kunci dalam menarik minat audiens yang lebih luas. Selain itu, Gen Z juga piawai mengelola akun media sosial dengan tema spesifik, seperti seni, fashion, hingga gaming.
Melalui pendekatan tematik ini, mereka tidak hanya mempromosikan nilai-nilai lokal desa, tetapi juga menghadirkan narasi yang relevan dengan tren global. Strategi ini secara efektif menjadikan desa lebih dikenal dan diminati, baik sebagai destinasi wisata maupun pusat kreativitas digital.
Berikut adalah beberapa cara yang Gen Z harus lakukan dalam mengubah desa jadi trend digital:
1. Promosi Desa melalui Media Sosial
Gen Z menggunakan platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk mempromosikan keindahan alam, budaya, dan tradisi desa. Dengan gaya konten yang kreatif seperti video sinematik, vlog, atau foto estetik, desa menjadi destinasi wisata baru yang viral.
2. Digitalisasi Produk Lokal
Gen Z membantu UMKM di desa memasarkan produk lokal seperti kerajinan tangan, makanan khas, dan hasil pertanian melalui e-commerce. Mereka memanfaatkan marketplace seperti Shopee dan Tokopedia serta menggunakan strategi pemasaran digital, termasuk iklan berbayar di media sosial.
3. Membuat Kampanye Digital untuk Wisata Desa
Kampanye digital seperti hashtag challenge di TikTok atau Instagram Story menarik perhatian publik terhadap potensi wisata desa. Gen Z juga mengadakan event virtual seperti tur desa online menggunakan live streaming.
4. Membawa Edukasi Digital ke Desa
Gen Z berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk memberikan pelatihan digital kepada masyarakat desa. Pelatihan ini mencakup cara menggunakan media sosial, aplikasi bisnis, hingga perangkat teknologi untuk mendukung produktivitas.
5. Mengembangkan Startup Berbasis Desa
Beberapa anggota Gen Z menciptakan aplikasi atau platform yang memudahkan pengelolaan desa, seperti aplikasi reservasi wisata desa, penjualan produk lokal, atau layanan publik digital. Hal ini membantu memperkenalkan desa ke audiens global.
Transformasi yang dilakukan oleh Gen Z ini tidak hanya menjadikan desa lebih dikenal, tetapi juga menunjukkan bagaimana teknologi bisa menjadi alat pemberdayaan. Dengan kreativitas mereka, desa-desa kini memiliki peluang besar untuk bersaing di era digital dan terus berkembang. (fit/in)
Sumber:
Jurnal Appisi, Ilmu pertahanan, Hukum dan Ilmu Komunikasi (2024), Dinamika perilaku Gen Z Sebagai Generasi Internet.