INSPIRASI NUSANTARA – Menu sahur yang bergizi menjadi kunci agar tubuh tetap bertenaga selama berpuasa. Di Sulawesi Selatan, ada satu kuliner tradisional yang kembali naik daun setiap Ramadan: tumpi-tumpi.
Sulawesi Selatan memiliki beragam kuliner khas, salah satunya adalah tumpi-tumpi, makanan tradisional Bugis-Makassar yang semakin langka. Namun, saat bulan suci Ramadan, panganan warisan leluhur ini justru menjadi incaran sebagai menu sahur dan berbuka.
Rasa gurih dari ikan teri yang berpadu dengan kelapa parut goreng serta adonan tepung membuat tumpi-tumpi menggugah selera. Makanan ini biasanya dibentuk segitiga atau bundar, menciptakan tekstur yang khas dan cita rasa yang unik.
Menurut Dr. dr. HM Khidri Alwi, M.Kes., MA, ahli gizi dari Universitas Muslim Indonesia (UMI), pemilihan makanan saat sahur dan berbuka sangat berpengaruh terhadap kebugaran tubuh selama berpuasa. Mengonsumsi menu sahur yang bergizi seperti tumpi-tumpi, yang berbahan dasar ikan teri, dapat membantu tubuh tetap berenergi dan mencegah rasa lemas sepanjang hari.
Pilihan Tepat untuk Menu Sahur
Menurut Kementerian Kesehatan yang dikutip dari Alodokter, ikan teri memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan salmon. Dalam 100 gram ikan teri kering terdapat 33 gram protein yang membantu tubuh kenyang lebih lama, 4 miligram zat besi yang baik untuk mencegah anemia, serta 1,5 gram fosfor dan 1 gram kalsium yang berperan dalam menguatkan tulang dan gigi.
Selain itu, ikan teri juga mengandung vitamin A dan B1 yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata serta metabolisme tubuh. Dengan ketersediaan yang melimpah dan harga yang terjangkau, ikan teri menjadi pilihan praktis untuk menu sahur maupun berbuka puasa.
Kuliner Tradisional yang Perlu Dilestarikan
Di tengah tren kuliner modern, tumpi-tumpi semakin jarang ditemukan. Namun, Ramadan menjadi momen di mana makanan ini kembali diminati.
Dengan rasanya yang lezat dan kandungan gizinya yang tinggi, tumpi-tumpi layak menjadi bagian dari menu sahur masyarakat Sulawesi Selatan.
Bagi yang ingin menikmati sajian khas ini, beberapa pasar tradisional dan rumah makan Bugis-Makassar mulai kembali menghadirkannya. Jadi, sudahkah Anda mencicipi tumpi-tumpi Ramadan ini? (*/IN)