back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
28.3 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Bekerja Aman di Zaman Serba Digital

Penulis: Muthi’ah Sahra Fadillah Patangke (Mahasiswa Program Magister K3 FKM Unhas) Di tengah persaingan global dan perubahan industri yang semakin cepat, keselamatan dan kesehatan kerja...
BerandaKesehatanNgantuk Setelah Makan? Ini Fakta Medis di Balik Fenomena Food Coma

Ngantuk Setelah Makan? Ini Fakta Medis di Balik Fenomena Food Coma

INSPIRASI NUSANTARA–Pernahkah Anda merasa kantuk setelah makan? Fenomena ini disebut sebagai food coma.

Food coma, atau rasa kantuk setelah makan merupakan fenomena yang sering dianggap biasa. Faktanya, fenomena ini merupakan sebuah kondisi medis yang disebut postprandial somnolence.

Bagaimana fenomena food coma ini terjadi? Cek penjelasan ilmiahnya berikut ini.

Apa itu Food Coma?

Food coma adalah kondisi kantuk atau kelelahan yang dialami seseorang setelah mengonsumsi makanan, terutama dalam porsi besar. Gejala ini lebih sering terjadi setelah makan siang atau makan besar dengan kandungan tinggi lemak, gula, dan karbohidrat. Fenomena ini tidak hanya memengaruhi tingkat energi, tetapi juga dapat menurunkan kewaspadaan dan produktivitas.

Dikutip dari IZA : Institute of Labour Economics, Food coma, biasa disebut dengan “postprandial dip”, yaitu perasaan lelah yang muncul setelah makan. Dalam literatur medis, istilah “postprandial” mengacu pada fenomena yang terjadi setelah makan dan postprandial dip adalah alasan yang sering dikutip untuk mengurangi kewaspadaan pada sore hari di seluruh dunia.

Penyebab Food Coma

1. Perubahan Hormon

Setelah makan, tubuh memproduksi hormon seperti insulin untuk mengatur kadar gula darah. Proses ini juga dapat memicu pelepasan serotonin dan melatonin, dua hormon yang berperan dalam mengatur tidur. Kombinasi hormon ini membuat tubuh merasa rileks dan mengantuk.

2. Aktivasi Pusat Tidur di Otak

Proses pencernaan melibatkan aktivasi jalur saraf tertentu yang juga terkait dengan pusat tidur di otak. Aktivasi ini dapat menyebabkan rasa kantuk, terutama jika makanan yang dikonsumsi sulit dicerna.

3. Pola Ritme Sirkadian

Secara alami, tubuh manusia memiliki ritme bi-sirkadian yang membuat kita merasa lebih lelah di siang hari. Makan siang besar dapat memperkuat efek ini, membuat kita semakin mengantuk.

4. Ukuran dan Komposisi Makanan

Penelitian menunjukkan bahwa makanan tinggi lemak, gula, atau karbohidrat, serta porsi besar, meningkatkan risiko food coma. Makanan seperti pasta, nasi putih, dan makanan penutup manis sering menjadi pemicu. (fit/in)