INSPIRASI NUSANTARA–Sulawesi Selatan tak hanya menawarkan keindahan, tetapi juga mengusung semangat pariwisata berkelanjutan. Kesadaran wisatawan akan pentingnya menjaga alam mendorong lahirnya tren wisata ramah lingkungan.
Kesadaran wisatawan terhadap dampak lingkungan dari aktivitas pariwisata semakin meningkat. Laporan World Travel Market menyebutkan bahwa 65 persen wisatawan kini menyadari dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan.
BACA JUGA: Inovasi Ramah Lingkungan di Makassar: Pengelolaan Sampah dan Pembangunan Berkelanjutan
BACA JUGA: Eksplorasi Ilmu dan Alam: Wisata Edukasi Menarik di Gua-Gua Sulawesi Selatan
Hal ini mendorong pertumbuhan tren pariwisata berkelanjutan, yang diperkirakan meningkat hingga 14 persen per tahun hingga 2034.
Pariwisata berkelanjutan bukan hanya sekadar tren sesaat, tetapi telah menjadi gaya hidup bagi wisatawan modern, terutama Generasi Z dan milenial yang lebih peduli terhadap keberlanjutan.
Dari penginapan ramah lingkungan hingga wisata berbasis komunitas, berbagai inovasi terus dikembangkan untuk memastikan industri ini tetap relevan dan bertahan dalam jangka panjang.
Mengapa Tren Pariwisata Berkelanjutan Bertahan?
1. Kesadaran Global terhadap Lingkungan
Perubahan iklim, polusi, dan eksploitasi sumber daya alam telah mendorong wisatawan untuk memilih perjalanan yang lebih bertanggung jawab. Mereka lebih selektif dalam memilih destinasi, akomodasi, dan aktivitas yang memiliki dampak minimal terhadap lingkungan.
BACA JUGA: 5 Destinasi Wisata Ramah Lingkungan di Sulsel yang Wajib Dikunjungi
BACA JUGA: 7 Destinasi di Sulawesi Selatan dengan Konsep Wisata Berkelanjutan
2. Dukungan dari Pemerintah dan Industri Pariwisata
Banyak negara telah menerapkan kebijakan ramah lingkungan dalam sektor pariwisata. Misalnya, beberapa destinasi wisata telah membatasi jumlah pengunjung, mengadopsi energi terbarukan, serta mengembangkan ekowisata berbasis komunitas.
3. Tuntutan dari Wisatawan Muda
Generasi Z dan milenial menjadi penggerak utama tren ini. Mereka lebih menyukai pengalaman wisata yang autentik dan bertanggung jawab, seperti menginap di penginapan berkonsep eco-friendly atau berpartisipasi dalam kegiatan konservasi alam.
4. Peran Teknologi dalam Mendukung Pariwisata Berkelanjutan
Platform perjalanan kini semakin transparan dalam menyajikan informasi mengenai jejak karbon, hotel ramah lingkungan, dan pilihan transportasi rendah emisi. Aplikasi perjalanan juga membantu wisatawan memilih opsi yang lebih berkelanjutan.
Destinasi Pariwisata Berkelanjutan di Sulawesi Selatan
Di Sulawesi Selatan, beberapa destinasi telah mengadopsi konsep pariwisata berkelanjutan dengan mengedepankan pelestarian alam dan budaya, di antaranya:
Rammang-Rammang, Maros – Destinasi karst terbesar kedua di dunia ini mengembangkan ekowisata berbasis komunitas. Perahu wisata yang digunakan ramah lingkungan, dan pengunjung diajak untuk berkontribusi dalam program pelestarian hutan bakau serta penghijauan.
Pulau Selayar dan Takabonerate – Kawasan ini dikenal sebagai surga bagi penyelam dengan keindahan terumbu karang yang masih terjaga. Pemerintah daerah menerapkan larangan keras terhadap penggunaan plastik sekali pakai serta program rehabilitasi terumbu karang yang melibatkan wisatawan.
Desa Wisata Ara, Bulukumba – Terkenal sebagai pusat pembuatan kapal pinisi, desa ini kini dikembangkan sebagai destinasi pariwisata budaya yang memperkenalkan tradisi maritim Sulawesi Selatan dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan.
Masa Depan Pariwisata Berkelanjutan di Sulawesi Selatan
Dengan meningkatnya kesadaran wisatawan dan dukungan dari berbagai pihak, pariwisata berkelanjutan di Sulawesi Selatan diprediksi akan terus bertahan dan berkembang. Kesadaran wisatawan, inovasi teknologi, serta peran aktif komunitas lokal menjadi kunci utama dalam menjaga keberlanjutan industri ini.
Bagi para wisatawan, setiap pilihan perjalanan yang mereka buat akan berdampak besar bagi masa depan lingkungan dan budaya Sulawesi Selatan. Apakah Anda siap untuk menjadi bagian dari perubahan ini? (fit/in)