INSPIRASI NUSANTARA–Seni anyaman tradisional Sulawesi Selatan, yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat, kini berkembang menjadi bisnis modern yang mendunia.
Sulawesi Selatan terkenal dengan kekayaan warisan budayanya, salah satunya adalah seni anyaman tradisional. Dari tikar anyaman khas hingga produk unik seperti songko urecca dan anyaman manik-manik Toraja, kreativitas lokal ini kini telah berkembang menjadi bisnis modern yang menarik perhatian global.
Menurut Buku Ragam Telusur, anyaman adalah salah satu hasil kerajinan tangan masyarakat Sulawesi Selatan yang telah ada sejak lama. Pada awalnya, kegiatan menganyam dilakukan di dalam rumah tangga sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seiring waktu, kegiatan tersebut berkembang menjadi usaha yang menghasilkan berbagai peralatan hidup yang digunakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Kerajinan anyaman ini menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar lingkungan Sulawesi Selatan, seperti daun lontar, daun aka (sejenis palem), rotan, lidi atau daun kelapa, bambu, rumput alang-alang, dan nipa.
Berikut beberapa seni anyaman tradisional Sulsel yang dikembangkan jadi bisnis modern:
1. Tikar Anyaman Sulsel: Dari Kebutuhan Rumah Tangga ke Dekorasi Premium
Tikar anyaman Sulsel yang dulu digunakan sebagai alas rumah tangga kini bertransformasi menjadi produk dekorasi premium. Dengan sentuhan inovasi, pengrajin lokal menambahkan motif modern yang tetap mempertahankan keunikan tradisional.
Beberapa UMKM bahkan telah memasarkan produk ini ke pasar internasional, memanfaatkan platform digital untuk menjangkau pelanggan.
2. Songko Urecca: Kebanggaan Budaya dengan Gaya Kontemporer
Songko urecca, penutup kepala khas Sulawesi Selatan, juga mengalami modernisasi. Selain diproduksi untuk acara adat, songko ini kini dibuat dengan desain lebih minimalis sehingga cocok untuk busana kasual.
Produk ini menjadi pilihan suvenir favorit bagi wisatawan yang menginginkan sentuhan budaya dalam penampilan mereka.
3. Anyaman Manik-Manik Toraja: Inovasi di Dunia Fashion
Toraja yang terkenal dengan seni anyaman manik-maniknya, kini memanfaatkan warisan ini untuk menghasilkan aksesori fashion seperti tas, kalung, hingga gelang. Dengan perpaduan warna yang unik dan motif tradisional, produk ini telah masuk dalam daftar koleksi banyak desainer lokal dan mancanegara.
4. Anyaman Teduhu Luwu Timur: Memperkenalkan Nuansa Alam dalam Desain Modern
Anyaman teduhu, sebuah karya seni dari Luwu Timur, yang dulunya digunakan sebagai peneduh atau atap rumah, kini mendapatkan tempat di pasar bisnis modern. Anyaman ini dirancang ulang menjadi produk rumah tangga dan dekorasi dengan desain yang lebih elegan dan praktis.
Sentuhan modern pada produk ini memberikan kesan alami yang cocok dengan tren desain interior kontemporer.
5. Anyaman Bakul: Dari Kebutuhan Sehari-hari ke Produk Bernilai Seni
Bakul, keranjang anyaman tradisional yang dulunya digunakan untuk membawa hasil bumi atau barang, kini juga bertransformasi menjadi produk seni yang memiliki daya tarik tersendiri.
Dengan desain yang lebih fungsional dan estetis, bakul anyaman kini digunakan sebagai aksesori rumah tangga atau bahkan fashion statement. Keberlanjutan dalam memproduksi bakul ini dengan cara yang ramah lingkungan menjadikannya semakin populer.
Transformasi seni anyaman tradisional Sulawesi Selatan ini membuktikan bahwa budaya lokal tidak hanya dapat dilestarikan, tetapi juga menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan. Dengan inovasi berkelanjutan, seni anyaman ini tidak hanya menjadi warisan, tetapi juga kebanggaan yang mengglobal. (fit/in)