INSPIRASI NUSANTARA–Tren edukasi seksual yang semakin marak di media sosial menjadi sinyal penting bagi generasi muda. Di tengah ancaman HIV yang masih nyata, konten edukatif ini menegaskan bahwa edukasi seksual bukan lagi hal yang tabu, melainkan kebutuhan mendesak yang didorong oleh peran besar media sosial.
Di tengah ramainya tren challenge dan joget viral, satu jenis konten diam-diam mencuri perhatian Gen Z yaitu edukasi seksual. Dari TikTok hingga Instagram, berbagai video tentang hubungan yang sehat, pentingnya tes HIV, hingga edukasi tentang seks aman mulai meramaikan lini masa.
Momen ini terasa semakin relevan dengan peringatan Hari Kesadaran Pemuda tentang HIV dan AIDS Nasional yang jatuh setiap 10 April. Hari ini bertujuan untuk mengingatkan generasi muda bahwa HIV masih jadi ancaman nyata, dan edukasi sksual yang tepat bisa jadi tameng pertama dalam mencegah penyebaran virus tersebut.
Data dari National Today menunjukkan, lebih dari 38 juta orang di dunia hidup dengan HIV, dan puluhan juta lainnya telah meninggal akibat komplikasi terkait AIDS. Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan mencatat ada 35.415 kasus baru HIV dan 12.481 kasus AIDS sepanjang Januari hingga September 2024. Yang mengejutkan, 19 persen kasus ini menimpa kelompok usia 20–24 tahun, sedangkan 60 persen terjadi pada usia 25–49 tahun.
FYP yang Nggak Sekadar Seru, tapi Bisa Selamatkan Hidup
Anak-anak muda kreatif kini tampil beda di media sosial. Mereka memanfaatkan platform seperti TikTok untuk menyebarkan informasi soal edukasi seksual aman, cara berdiskusi dengan pasangan, hingga panduan menjalani tes HIV tanpa rasa takut atau stigma.
Lewat pendekatan yang ringan, edukatif, dan relate dengan kehidupan sehari-hari, mereka berhasil membongkar mitos dan menjadikan isu kesehatan sebagai topik yang bisa dibahas tanpa rasa malu.
Penelitian yang dipublikasikan oleh Jurnal.KaryaBK.com juga memperkuat fenomena ini. Hasil studi menunjukkan bahwa 62 persen siswa menggunakan TikTok secara intensif, dan 63 persen di antaranya memiliki pemahaman yang baik soal pendidikan seks.
Bahkan, media sosial ini berkontribusi sebesar 30 persen terhadap peningkatan pengetahuan seputar edukasi seksual.
Bicara Seks Nggak Harus Tabu
Kini, bicara soal seks aman dan kesehatan reproduksi tak lagi harus bisik-bisik. Media sosial telah membuka ruang diskusi yang inklusif dan edukatif.
Generasi muda semakin sadar bahwa menjaga kesehatan bukan cuma soal fisik, tapi juga soal informasi dan keputusan yang tepat.
Swipe up, tonton, dan jadi bagian dari perubahan karena edukasi seksual yang benar bukan cuma menyelamatkan diri sendiri, tapi juga generasi mendatang. (*IN)