INSPIRASI NUSANTARA–Berbagai tanaman herbal tradisional dipercaya memiliki khasiat dalam menangkal berbagai penyakit, termasuk kanker. Dari temulawak hingga sirsak, sejumlah tanaman tradisional Sulsel mengandung senyawa aktif yang berpotensi melawan sel kanker dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Sulawesi Selatan dikenal memiliki warisan kearifan lokal dalam pengobatan tradisional, salah satunya melalui pemanfaatan tanaman herbal yang dipercaya memiliki khasiat dalam menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk kanker. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa tanaman-tanaman herbal ini mengandung senyawa aktif yang berpotensi melawan sel kanker serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
BACA JUGA: Pengobatan Tradisional di Sulsel: Jaga Warisan untuk Kesehatan
Salah satu tanaman herbal yang telah lama digunakan adalah temulawak. Tanaman ini telah tersebar luas dan dimanfaatkan oleh masyarakat Sulawesi Selatan sejak zaman dahulu sebagai jamu untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Dilansir dari jurnal UIN Alauddin Makassar, temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) merupakan tumbuhan obat yang sangat umum dikenal, baik di Indonesia maupun di dunia. Tanaman ini banyak dibudidayakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan karena khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit, termasuk kanker.
Berikut adalah tujuh tanaman herbal khas Sulsel yang diyakini memiliki manfaat dalam pengobatan kanker.
1. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)
Temulawak sering digunakan sebagai ramuan tradisional untuk meningkatkan kesehatan hati. Kandungan xanthorrhizol di dalamnya memiliki sifat antiinflamasi, antioksidan, dan antikanker.
Mengonsumsi temulawak secara teratur dipercaya dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker serta memperkuat fungsi hati yang sehat.
2. Daun Sirsak (Annona muricata)
Daun sirsak mengandung senyawa acetogenins yang berperan dalam melawan sel kanker, termasuk kanker hati. Senyawa ini bekerja dengan menghambat metabolisme sel kanker dan memperlambat penyebarannya ke organ lain.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa daun sirsak dapat membantu menghambat pertumbuhan tumor.
3. Bawang Putih
Selain sebagai bumbu dapur, bawang putih memiliki manfaat sebagai obat herbal kanker payudara. Kandungan ajoene dalam bawang putih diyakini dapat menghambat produksi sel kanker.
Selain itu, bawang putih juga mengandung sulfida organik dan polisulfida yang membantu menetralisir zat karsinogen dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
4. Kunyit (Curcuma longa)
Kunyit mengandung senyawa kurkumin yang dikenal memiliki sifat antikanker. Kurkumin dapat menghambat perkembangan sel kanker sejak tahap awal hingga penyebaran sel abnormal.
Selain itu, kunyit juga meningkatkan kadar antioksidan dalam tubuh yang membantu menangkal radikal bebas penyebab kanker.
5. Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum)
Jahe merah memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang kuat, berkat kandungan gingerol dan shogaol. Senyawa ini berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan membantu menghambat pertumbuhan sel kanker.
Selain itu, jahe merah juga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat sistem imun.
6. Sambiloto (Andrographis paniculata)
Tanaman sambiloto dikenal memiliki senyawa aktif yang berfungsi sebagai antikanker alami. Senyawa andrographolide dalam sambiloto dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Sambiloto juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk detoksifikasi tubuh.
7. Pegagan (Centella asiatica)
Pegagan kaya akan senyawa triterpenoid yang berpotensi memperlambat pertumbuhan sel kanker dan membantu proses regenerasi sel.
Selain itu, pegagan juga dikenal sebagai tanaman yang membantu memperbaiki sirkulasi darah dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Tanaman herbal tradisional Sulsel ini menjadi bagian dari warisan kearifan lokal yang terus dipelajari manfaatnya dalam dunia kesehatan. Meskipun memiliki potensi sebagai terapi pendukung dalam pengobatan kanker, penggunaannya tetap perlu dikombinasikan dengan konsultasi medis agar lebih efektif dan aman. (fit/in)
Sumber:
OSF, Jurnal UIN Alauddin Makassar, PREDIKSI KOMPUTASI OBAT TRADISIONAL SULAWESI SELATAN Curcuma zanthorrhiza SEBAGAI BIOAKTIF SENYAWA ANTI KANKER.