Studi: Olahraga Kardio Tingkatkan Kesehatan Otak di Usia Lanjut

Studi: Olahraga Kardio Tingkatkan Kesehatan Otak di Usia Lanjut
ILUSTRASI. Olahraga Kardio Tingkatkan Kesehatan Otak di Usia Lanjut. (foto:istimewa)

INSPIRASI NUSANTARA– Penelitian terbaru menyoroti manfaat luar biasa dari kebugaran kardiorespirasi (cardiorespiratory fitness/CRF) dalam meningkatkan fungsi kognitif pada usia lanjut. Latihan aerobik yang rutin terbukti mampu memperkuat daya ingat, fungsi eksekutif, dan ketajaman mental seiring bertambahnya usia.

Sebuah meta-analisis yang dilakukan pada November 2024 oleh Martinez-Gomez dan timnya melibatkan sekitar 2 juta lansia. Studi ini menunjukkan bahwa manfaat aktivitas fisik, khususnya kardio, meningkat secara signifikan di usia lanjut.

Studi IGNITE yang dirilis Desember 2024 oleh Oberlin dan rekan-rekannya juga menemukan hubungan erat antara tingkat kebugaran kardiorespirasi yang lebih tinggi dengan peningkatan fungsi kognitif di lima aspek yang rentan terhadap penurunan terkait usia. Menariknya, manfaat ini juga diamati pada individu yang membawa gen APOE4, yang dikenal meningkatkan risiko Alzheimer dan demensia.

Penelitian IGNITE dan meta-analisis terhadap jutaan peserta mendukung manfaat olahraga kardio sebagai alat yang terjangkau untuk menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif.

“Banyak bukti yang didukung ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa melakukan kardio setidaknya 150 menit per minggu adalah kunci untuk: mens sana in corpore sano (di dalam tubuh yang sehat terdapat pikiran yang sehat), terutama setelah usia 60 tahun,” dikutip dari Psychology Today.

Manfaat Latihan Kardio pada Fungsi Kognitif

Penelitian IGNITE melibatkan 347 peserta berusia 65–85 tahun yang diuji menggunakan treadmill untuk mengukur kapasitas VO₂ max, serta evaluasi neuropsikologi komprehensif untuk menilai fungsi kognitif. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta dengan kebugaran kardiorespirasi yang lebih tinggi memiliki kinerja lebih baik di lima aspek berikut:

1. Fungsi Eksekutif dan Kontrol Perhatian – Mendukung perilaku terarah seperti perencanaan, pemecahan masalah, dan pengendalian impuls.

2. Kecepatan Pemrosesan – Mengukur efisiensi otak dalam menangkap dan merespons informasi dengan cepat.

3. Memori Episodik – Kemampuan menyimpan dan mengingat pengalaman pribadi, termasuk waktu dan emosi terkait.

4. Memori Kerja – Memori jangka pendek yang membantu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
5. Fungsi Visuospasial – Kemampuan memahami dan memproses informasi visual serta spasial, penting untuk navigasi dan pengenalan objek.

15 Mekanisme Kerja Kardio untuk Otak

Penelitian mengidentifikasi 15 mekanisme biologis yang menjelaskan bagaimana kardio mendukung kesehatan otak:

1. Aliran Darah ke Otak – Meningkatkan oksigenasi dan pembuangan limbah di otak.

2. Faktor Neurotropik – Meningkatkan pertumbuhan dan perbaikan sel saraf.

3. Neuroplastisitas – Membantu otak membentuk koneksi baru dan meningkatkan daya ingat.

4. Pembentukan Sinapsis – Memperkuat komunikasi antar sel saraf.

5. Perlindungan dari Stres Oksidatif – Mengurangi kerusakan sel otak akibat radikal bebas.

6. Perlindungan Materi Abu-Abu – Menjaga volume otak yang berperan dalam memori dan pengambilan keputusan.

7. Integritas Materi Putih – Mempercepat komunikasi antarbagian otak.

8. Regulasi Hormon Stres – Menurunkan kadar kortisol yang merusak hipokampus.

9. Mengurangi Inflamasi – Menghambat peradangan yang memicu penurunan kognitif.

10. Keseimbangan Neurotransmiter – Meningkatkan dopamin, serotonin, dan asetilkolin untuk fokus dan suasana hati.

11. Kesehatan Vaskular – Mengurangi risiko hipertensi dan stroke.

12. Kualitas Tidur – Meningkatkan tidur dalam dan pemrosesan emosional.

13. Mengurangi Depresi dan Kecemasan – Membantu keseimbangan emosional yang mendukung kesehatan otak.

14. Energi yang Lebih Besar – Meningkatkan ketahanan mental untuk tugas berpikir yang kompleks.

15. Cadangan Kognitif yang Kuat – Meningkatkan ketahanan otak terhadap demensia.

Latihan aerobik minimal 150 menit per minggu terbukti efektif memperpanjang usia dan melindungi fungsi kognitif di usia lanjut. Dengan menjadikan kebugaran kardiorespirasi sebagai prioritas, lansia dapat mempertahankan ketajaman mental dan kesejahteraan psikologis hingga usia senja. (*/IN)

Sumber:

Lauren E Oberlin, Lu Wan, Chaeryon Kang, Allison Romano, Sarah Aghjayan, Alina Lesnovskaya, Hayley S Ripperger, Jermon Drake, Rae Harrison, Audrey M Collins, Cristina Molina-Hidalgo, George Grove, Haiqing Huang, Arthur Kramer, Charles H Hillman, Jeffrey M Burns, Eric D Vidoni, Edward McAuley, M Ilyas Kamboh, John M Jakicic, Kirk I Erickson. “Cardiorespiratory Fitness Is Associated with Cognitive Function in Late Adulthood: Baseline Findings from the IGNITE Study.” British Journal of Sports Medicine (First published: December 10, 2024) doi:10.1136/bjsports-2024-108257

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *