Menu Buka Puasa Berkelanjutan: Saatnya Kembali ke Pangan Lokal Sulsel

Kuliner Sulsel
ENAK. Kue ubi yang dicampur gula merah menjadi salah satu kuliner khas Sulsel. (foto:IG@liuni85)

INSPIRASI NUSANTARA – Ramadan adalah momen refleksi untuk hidup lebih bijak, termasuk dalam memilih menu buka puasa. Di tengah maraknya pangan instan dan impor, pangan lokal Sulsel seperti kue lemet jajanan tradisional berbahan dasar singkong hadir sebagai pilihan sehat, lezat, dan ramah lingkungan.

Ramadan bukan sekadar momen spiritual, tetapi juga momen refleksi untuk menjalani pola hidup lebih berkelanjutan. Salah satu langkah sederhana yang bisa diterapkan adalah memilih pangan lokal Sulsel sebagai menu buka puasa.

BACA JUGA: Jaga Kesehatan Lewat Kearifan Lokal Sulawesi Selatan

Salah satu menu buka puasa yang patut dicoba adalah kue lemet, jajanan tradisional berbahan dasar singkong yang dikukus bersama gula merah dan dibungkus daun pisang. Kelezatan ini bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga mendukung kelestarian pangan lokal Sulsel.

Ahli Gizi dari Universitas Muslim Indonesia (UMI), Dr. dr. HM Khidri Alwi, M.Kes., MA, menegaskan bahwa kesehatan tubuh selama Ramadan sangat dipengaruhi oleh pola makan saat sahur dan berbuka. Mengonsumsi menu buka puasa dari bahan alami seperti kue lemet dapat membantu menjaga keseimbangan nutrisi tanpa tambahan zat kimia berbahaya.

Kandungan gizi singkong dalam kue lemet untu menu buka puasa

Singkong adalah sumber karbohidrat kompleks yang memberikan energi tahan lama, menjadikannya pilihan tepat untuk menu buka puasa. Selain itu, singkong mengandung serat yang membantu pencernaan dan menjaga kesehatan usus.

Dilansir dai Haldoc, Sebuah studi berjudul Cassava (Manihot esculenta Crantz): A Systematic Review for the Pharmacological Activities, Traditional Uses, Nutritional Values, and Phytochemistry (2023) menunjukkan, singkong memberikan berbagai efek kesehatan seperti antibakteri, antikanker, antidiabetes, antidiare, antiinflamasi, hipokolesterolemik, serta sifat penyembuhan luka.

Mengonsumsi kue lemet sebagai menu buka puasa tidak hanya memberikan rasa manis alami dari gula merah, tetapi juga memanfaatkan pangan lokal Sulawesi Selatan yang ramah lingkungan. Dengan memilih pangan lokal seperti singkong, kita turut mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan petani lokal.

Menu buka Puasa dengan Kesadaran Lingkungan

Mengubah kebiasaan memang tidak mudah, tetapi memulai dengan hal kecil, seperti memilih menu buka puasa kue lemet, bisa menjadi langkah awal yang berdampak besar. Dengan memilih menu buka puasa dari pangan lokal Sulsel, kita berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, mendukung petani lokal, serta menjaga keunikan kuliner daerah sendiri.

Di bulan Ramadan ini, mari berbuka puasa dengan bijak—mengutamakan pangan lokal Sulsel yang sehat, lezat, dan ramah lingkungan, tanpa eksploitasi alam yang berlebihan. (*/IN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *